digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kompleks Volkanik Adang dan Volkanik Talaya di daerah Mamuju merupakan kompleks gunungapi purba berumur Neogen. Kedua kompleks ini terdiri dari batuan piroklastik, vulkaniklastik dan lava basa-intermediet yang mengandung mineral modal utama leusit dan klinopiroksen yang menjadikan batuan-batuan ini unik dan jarang ditemukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petrologi dan geokimia serta lingkungan tektonik pembentukan batuan. Batuan umumnya bertekstur porfiritik dan vitrofirik dengan jenis batuan yang beragam sebagai hasil diferensiasi magma. Lava Volkanik Adang tersusun atas batuan trakhiandesit, tefrifonolit, trakhit, fonolit, serta leusitit. Lava Volkanik Talaya tersusun dari batuan basal dan trakhibasal. Berdasarkan kandungan geokimia, batuan memiliki alkalinitas yang tinggi dengan konsentrasi K2O (0,27 – 10,12 %), Na2O (0,54 – 11,06 %), dan total alkali (4,6 – 12,6 %), serta dibuktikan oleh kehadiran felspatoid. Batuan terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu sodik, potasik, dan ultrapotasik. Batuan ultrapotasik memiliki kemiripan dengan Grup III (zona orogenesa aktif) dan Grup I (Lamproit). Pengayaan intensif unsur inkompatibel seperti Rb dan Th serta anomali negatif Nb dan Ti merefleksikan magma bersumber dari mantel termetasomatisme dan berasosiasi dengan peristiwa penunjaman. Genesa batuan terjadi pada lingkungan tektonik magmatisme busur alkali atau zona ekstensional benua yang terbentuk pascakolisi dari mikrokontinen Banggai Sula dengan Sulawesi Barat. Proses ini juga dipengaruhi secara tidak langsung oleh penunjaman prakolisi litosfer samudra.