ABSTRAK Gian Ramadhan Indra Permana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER_Gian Ramadhan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I_Gian Ramadhan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II_Gian Ramadhan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III_Gian Ramadhan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV_Gian Ramadhan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Gian Ramadhan Indra Permana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V_Gian Ramadhan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN_Gian Ramadhan.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam sistem produksi dikenal dua jenis event, yaitu event yang teramal dan event
yang tidak dapat diramalkan. Jenis event yang tidak dapat diramalkan dapat menyebabkan
gangguan pada proses produksi yang berujung pada target produksi yang tidak terpenuhi.
Salah satu jenis event yang tidak dapat diramalkan adalah kedatangan high priority order.
Sistem produksi harus mampu beradaptasi dengan cepat untuk menangani jenis event ini
agar proses produksi dapat berjalan dengan normal. Akan tetapi, saat ini elemen produksi
belum memiliki kecerdasan untuk menangani event-event yang belum pernah teramal
sebelumnya. Dalam memenuhi tuntutan produksi dan mengatasi segala gangguan
produksi dapat dilakukan dengan cara mengembangkan pengendali yang fleksibel,
otonom, dan cerdas. Berdasarkan ketiga kemampuan tersebut diharapkan sistem produksi
dapat memberikan respons pada event yang tidak direncanakan dan mampu melakukan
penjadwalan produksi secara mandiri. Dengan memanfaatkan konsep SPTM dan juga
kerangka kerja CVWs (Configurable Virtual Workstation), sistem penjadwalan produksi
job shop dapat dikembangkan agar penjadwalan yang dilakukan dapat meningkatkan
efisiensi proses produksi. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah pengembangan
digitalisasi penjadwalan maju pada area produksi job shop dengan studi kasus high
priority order berhasil dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan melakukan pengujian
terhadap hasil program penjadwalan untuk beberapa studi kasus dan didapatkan bahwa
hasil penjadwalan telah memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan. Pengujian
dilakukan dengan menjadwalkan produk dengan status normal, menjadwalkan
penambahan produk normal, dan penjadwalan untuk produk berprioritas tinggi. Selain itu
juga, sistem penjadwalan yang dihasilkan mampu menghasilkan penjadwalan operasi
dalam waktu yang sangat singkat atau kurang dari satu detik.