digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK M Rafif Pascaloa.pdf
PUBLIC Devi Septia Nurul

Pengembangan terowongan saat ini merupakan pilihan transportasi yang relevan. Untuk memahami kondisi bawah permukaan dan menentukan lokasi terowongan, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis seperti ERT, Vertical Electerical Sounding, serta borehole data. Terdapat empat lintasan survei ERT yang masing-masing memiliki panjang 440 meter, dengan jarak antar elektroda sekitar 10 meter. Konfigurasi yang digunakan adalah Wenner-Schlumberger dan Dipole-dipole. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa litologi di bawah permukaan terdiri dari soil dengan resistivitas tinggi (>33,2 ?m) dengan ketebalan mencapai 40 meter. Lapisan wet clay memiliki resistivitas rendah (<5 ?m), sementara clay yang telah mengalami pelapukan menunjukkan resistivitas sedang (5-33 ?m). Hasil investigasi geolistrik ERT dan geoteknik dapat digunakan untuk menentukan lokasi terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung. Rekomendasi lokasi terowongan adalah di lapisan clay dan mudstone dengan nilai resistivitas sedang hingga tinggi.