digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ezra Aftarekh Arashian_1.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Seiring dengan pertumbuhan kebutuhan air, sekitar 48% masyarakat menengahkebawah di perkotaan menggunakan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan Air Isi Ulang (AIU) untuk memenuhi kebutuhan air minum dalam rumah tangganya. Mikroorganisme ada dalam AMDK. Menurut, Standar Nasional Indonesia (SNI), syarat mutu Angka Lempeng Total (ALT) Akhir maksimal 1,0 x 10 5 koloni/mL. ALTtersebut dapat tumbuh di dalam AMDK dengan mikronutrien yang terkandungdi dalamnya. Karenanya, dilakukan analisis aktivitas mikroorganisme dalamAMDKberdasarkan beberapa kondisi penyimpanan. Didukung dengan pengambilan dataparameter kualitas air, data pendukung, juga uji banding dengan AIU. Metode yangdigunakan berdasarkan SNI 01-3554-2006 dan Standard Methods for the Examinationof Water and Wastewater (SMEWW) Edisi ke-23. Metode analisis mikroorganismemenggunakan metode media filter dengan media Plate Count Agar (PCA) untukAngka Lempeng Total dan Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) untuk total coliform. Parameter kualitas air didapat dengan metode pada SMEWW. Hasil penelitiannyayaitu, mikroorganisme tumbuh dan berkurang seiring waktu dengan rentang dari 0- 244 koloni/100 ml untuk ALT pada AMDK dan 0 pada total coliform. Mikroorganisme tumbuh paling lambat dalam keadaan dingin, Oksigen terlarut, Ammonia, dan Fosfat digunakan dalam pertumbuhan mikroba dan Sinar UVberperandalam penurunannya. Sebagai perbandingan, AMDK lebih baik kualitasnyadibandingkan AIU.