ABSTRAK Rizky Mochammad Toffel
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Sekitar 60% populasi yang tinggal di Indonesia bermukim di daerah pesisir. Dengan garis
pantai yang membentang lebih dari 90.000 km indonesia merupakan salah satu negara dengan
garis pantai terpanjang di dunia. Besarnya intensitas aktivitas di kawasan pesisir Indonesia
menyebabkan Indonesia harus memberikan perhatian khusus untuk menjaga dan melestarikan
kawasan pesisir. Berbanding lurus dengan aktivitas di kawasan pesisir, maka resiko kerusakan
yang berdampak langsung kepada masyarakt juga akan tinggi. Salah satu permasalahan yang
seringkali terjadi dikawasan pesisir adalah Erosi. Dalam hal ini Erosi yang terjadi di Muara
Bogowonto, Kabupaten Kulon Progo. Pantai Selatan pulau Jawa, khususnya di daerah
Yogyakarta merupakan pantai yang memiliki laju erosi relatif stabil. Akan tetapi berbeda
halnya di Muara Bogowonto yang telah dibangun Breakwater sebagai penanggulangan Banjir
dari Sungai Bogowonto dan Sungai Serang.
Dilakukan pemodelan simulasi perubahan garis pantai selama 10 tahun dengan menggunakan
modul Nearshore Evolution Modeling System (NEMOS) yang terdapat dalam program Coastal
Engineering Design and Analysis System (CEDAS). Bangunan pengaman pantai yang
dimodelkan berupa groin, breakwater, dan kombinasi dari kedua struktur tersebut. Dari hasil
pemodelan didapatkan bahwa groin merupakan alternatif bagnunan pantai terbaik karena
efektif menahan transpor sedimen. Groin dibangun sepanjang 235.4 meter sebanyak satu buah
di sisi timur Muara Bogowonto. Struktur groin terdiri dari lapisan armor yang terbuat dari
tetrapod, lapisan filter, dan core yang tersusun dari batu alam. Perhitungan dimensi struktur
groin mengacu pada Shore Protection Manual Volume II dan The Rock Manual.