


BAB 1 Viqri Al Fattah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Viqri Al Fattah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Viqri Al Fattah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Viqri Al Fattah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Viqri Al Fattah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Viqri Al Fattah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Viqri Al Fattah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Pindad merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berfokus
dalam memproduksi produk yang mendukung pertahanan dan keamanan negara,
serta peralatan industri. Salah satu produk dari PT Pindad adalah produk excavator
yang bernama Excava 200. Performansi produksi dari Divisi Alat Berat dinilai
kurang memuaskan khususnya untuk produk Excava 200 tipe produk Standard dan
Long Arm. Hal tersebut dikarenakan tidak terpenuhinya target produksi untuk
beberapa tahun terakhir, yaitu 100 unit untuk tipe Standard dan 50 unit untuk tipe
Long Arm. Sedangkan, lintas perakitan saat ini hanya mampu memproduksi produk
tipe Standard sebanyak 75 unit dan tipe Long Arm sebanyak 33 unit. Permasalahan
ini karena belum terdapat metode pembagian kerja dari operator dan diiringi oleh
bertambahnya jenis produk. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perancangan
penugasan operator pada lintas perakitan produk Excava 200 untuk kedua tipe
tersebut.
Penelitian ini diawali dengan melakukan pengembangan model acuan untuk
metode analitis. Selanjutnya, dilakukan pengembangan metode metaheuristik
dikarenakan kompleksitas dari permasalahan. Metode metaheuristik yang
digunakan adalah algoritma genetika. Algoritma tersebut dapat menyelesaikan
permasalahan dengan ruang pencarian solusi yang luas untuk permasalahan yang
kompleks. Algoritma genetika diawali dengan pembangkitan populasi awal
menggunakan algoritma konstruksi, seleksi turnamen, crossover, mutasi, dan
elitisisme. Fungsi tujuan yang digunakan pada penelitian ini adalah waktu siklus
lintasan perakitan.
Algoritma genetika mampu menghasilkan solusi yang layak untuk permasalahan
aktual pada penelitian dengan waktu siklus lintas perakitan selama 123,96 menit.
Kapasitas produksi lintas perakitan usulan sebanyak 436 unit per tahun untuk
produk Excava 200 Standard dan 290 unit per tahun untuk produk Excava 200
Long Arm. Penugasan usulan untuk lintas perakitan tersebut terdiri dari 13 stasiun
kerja dengan 31 operator. Waktu siklus yang dihasilkan menggunakan algoritma
genetika lebih kecil dibandingkan dengan metode analitis karena waktu komputasi
yang dibatasi selama 168 jam. Parameter yang berpengaruh untuk meminimasi
waktu siklus pada data aktual dari penelitian adalah jumlah generasi (G), jumlah
populasi (P), probabilitas crossover (Pc), dan probabilitas mutasi (Pm).