digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan Panas Bumi Dieng merupakan sistem hidrotermal vulkanik yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Lapangan ini memiliki tiga area prospek, yaitu Sileri, Sikidang, dan Pakuwaja. Pada area Sikidang dijumpai masalah produksi berupa pengerakan silika dan korosi. Masalah tersebut erat kaitannya dengan kondisi geologi dan fluida hidrotermal di bawah permukaan. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui karakteristik alterasi dan fluida hidrotermal sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap kondisi reservoir di Sikidang. Metode penelitian yang digunakan, yaitu studi pustaka, analisis petrografi dari sampel serbuk bor, X-Ray Diffraction dengan clay treatment, dan analisis geokimia fluida dari tiga sumur di Sikidang. Tiga sumur yang menjadi objek penelitian adalah sumur ASJ-1, ASJ-2, dan ASJ-3 (bukan nama sebenarnya). Hasil penelitian menunjukkan bahwa litologi bawah permukaan terdiri atas lava andesit, batuan piroklastik andesitik, dan mikrodiorit. Seluruh litologi tersebut telah mengalami alterasi hidrotermal dengan intensitas lemah hingga sangat kuat. Pada sumur ASJ-1 terdapat dua zona alterasi bawah permukaan, secara berurutan dari dangkal ke dalam, yaitu zona smektit dan serisit. Sumur ASJ-2 mempunyai empat zona alterasi, dari dangkal ke dalam, yaitu zona smektit, klorit-smektit, klorit, dan ilit-epidot dengan kehadiran mineral kaolinit yang tidak menerus. Sumur ASJ-3 mempunyai zona alterasi bawah permukaan yang mirip dengan sumur ASJ-2, hanya di bagian terdalam epidot muncul bersama klorit, kaolinit, dan pirofilit. Hasil analisis geokimia fluida menunjukkan bahwa sumur ASJ-1 mengeluarkan air bertipe sulfat dengan pH asam, air dari sumur ASJ-2 memiliki tipe air klorida dengan pH netral, dan air dari sumur ASJ-3 memiliki tipe air sulfat dengan pH netral. Perbandingan antara hasil studi alterasi hidrotermal dan keluaran air panas saat ini menunjukkan bahwa fluida reservoir di area Sikidang memiliki temperatur yang relatif stabil, yaitu 280–300°C. Kehadiran mineral alterasi di sumur ASJ-1 menunjukkan konsistensi dengan kondisi keasaman keluaran sumur tersebut saat ini. Perubahan kondisi keasaman air terlihat jelas di sumur ASJ-2 dan ASJ-3 yang ditunjukkan dengan kehadiran mineral alterasi penunjuk pH asam (kaolinit dan pirofilit) yang ditutup (overprint) oleh mineral penunjuk pH netral (epidot dan klorit). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa area Sikidang telah mengalami penurunan batas atas reservoir.