Lapangan Panas Bumi Dieng merupakan sistem hidrotermal vulkanik yang terletak
di Jawa Tengah, Indonesia. Lapangan ini memiliki tiga area prospek, yaitu Sileri,
Sikidang, dan Pakuwaja. Pada area Sikidang dijumpai masalah produksi berupa
pengerakan silika dan korosi. Masalah tersebut erat kaitannya dengan kondisi
geologi dan fluida hidrotermal di bawah permukaan. Penelitian ini bermaksud
untuk mengetahui karakteristik alterasi dan fluida hidrotermal sehingga dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap kondisi reservoir di Sikidang.
Metode penelitian yang digunakan, yaitu studi pustaka, analisis petrografi dari
sampel serbuk bor, X-Ray Diffraction dengan clay treatment, dan analisis geokimia
fluida dari tiga sumur di Sikidang. Tiga sumur yang menjadi objek penelitian adalah
sumur ASJ-1, ASJ-2, dan ASJ-3 (bukan nama sebenarnya).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa litologi bawah permukaan terdiri atas lava
andesit, batuan piroklastik andesitik, dan mikrodiorit. Seluruh litologi tersebut telah
mengalami alterasi hidrotermal dengan intensitas lemah hingga sangat kuat. Pada
sumur ASJ-1 terdapat dua zona alterasi bawah permukaan, secara berurutan dari
dangkal ke dalam, yaitu zona smektit dan serisit. Sumur ASJ-2 mempunyai empat
zona alterasi, dari dangkal ke dalam, yaitu zona smektit, klorit-smektit, klorit, dan
ilit-epidot dengan kehadiran mineral kaolinit yang tidak menerus. Sumur ASJ-3
mempunyai zona alterasi bawah permukaan yang mirip dengan sumur ASJ-2, hanya
di bagian terdalam epidot muncul bersama klorit, kaolinit, dan pirofilit.
Hasil analisis geokimia fluida menunjukkan bahwa sumur ASJ-1 mengeluarkan air
bertipe sulfat dengan pH asam, air dari sumur ASJ-2 memiliki tipe air klorida
dengan pH netral, dan air dari sumur ASJ-3 memiliki tipe air sulfat dengan pH
netral. Perbandingan antara hasil studi alterasi hidrotermal dan keluaran air panas
saat ini menunjukkan bahwa fluida reservoir di area Sikidang memiliki temperatur
yang relatif stabil, yaitu 280–300°C. Kehadiran mineral alterasi di sumur ASJ-1
menunjukkan konsistensi dengan kondisi keasaman keluaran sumur tersebut saat
ini. Perubahan kondisi keasaman air terlihat jelas di sumur ASJ-2 dan ASJ-3 yang
ditunjukkan dengan kehadiran mineral alterasi penunjuk pH asam (kaolinit dan
pirofilit) yang ditutup (overprint) oleh mineral penunjuk pH netral (epidot dan
klorit). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa area Sikidang telah mengalami
penurunan batas atas reservoir.