digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cletra Halla Zahira.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Sampah produk menstruasi pembalut sekali pakai menjadi masalah yang penting karena kandungan bahan di dalamnya yang sulit terurai di alam serta terkontaminasi darah dan cairan tubuh yang menjadikannya limbah B3 infeksius yang berpotensi mengontaminasi sampah lainnya. Meskipun terdapat alternatif produk yang dapat digunakan berkali-kali (reusable), mayoritas perempuan di DKI Jakarta tetap menggunakan pembalut menstruasi sekali pakai. Penelitian ini menentukan faktor-faktor yang dapat memengaruhi intensi pemilihan produk menstruasi dengan aplikasi Theory of Planned Behavior serta menentukan potensi timbulan sampah dari berbagai produk menstruasi dan rekomendasi pengelolaannya. Metode kuantitatif digunakan dengan instrumen penelitian kuesioner online kepada 448 responden. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, didapatkan variabel yang memiliki hubungan positif dengan intensi menggunakan produk menstruasi reusable adalah norma subjektif, persepsi kontrol perilaku, dan sikap (sig. < 0,05) sementara variabel pengetahuan tidak berpengaruh secara signifikan (sig. > 0,05). Variabel yang paling berpengaruh terhadap intensi penggunaan produk menstruasi sekali pakai adalah sikap (sig. < 0,001) dengan nilai beta terbesar (0,415). Hasil perhitungan menunjukkan potensi timbulan pembalut menstruasi di DKI Jakarta pada tahun 2023 adalah 42.072.587,52 kg/tahun; menstrual cup adalah 73,91 kg/tahun; dan pembalut kain 4.909,08 kg/tahun. Rekomendasi yang diberikan adalah pengurangan sampah pembalut sekali pakai di DKI Jakarta dengan peralihan pengguna produk menstruasi sekali pakai menjadi produk menstruasi guna ulang dengan meningkatkan faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi menggunakan produk menstruasi reusable serta perbaikan sistem pengelolaan sampah pembalut sekali pakai di DKI Jakarta.