digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hasna Khadijah S.L.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Persepsi masyarakat terhadap pencemaran adalah salah satu faktor utama pengambilan keputusan utama terkait tindakan-tindakan yang dapat berpengaruh kepada lingkungan. Peningkatan persepsi dan pengetahuan masyarakat terhadap pencemaran terbukti dapat menjadi dasar untuk mengintervensi perilaku hidup agar terhindar dari pencemaran. Studi ini berupaya untuk mengkaji persepsi pencemaran, persepsi risiko, dan pengetahuan masyarakat di Kecamatan Ciparay, Kecamatan Dayeuhkolot, dan Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, serta faktor-faktor dari atribut demografi dan karakteristik rumah tangga yang berpengaruh terhadap ketiganya. Jumlah responden adalah 290 orang. Nilai rata-rata pengetahuan masyarakat di Kecamatan Ciparay, Dayeuhkolot, dan Margaasih adalah adalah 62,57 (dari 100). Nilai rata-rata untuk persepsi risiko terhadap pencemaran udara adalah 3,66 (dari 5); sedangkan untuk persepsi risiko terhadap pencemaran air adalah 3,49 (dari 5). Mayoritas responden merasa terjadi pencemaran udara dan air di sekitar mereka. Nilai rata-rata dari persepsi kualitas udara di dalam rumah, di area kecamatan, dan di lokasi kerja secara berurutan adalah 3,6; 3,42; dan 3,43 (dari 5). Nilai rata-rata dari persepsi kualitas sumber air minum, sumber air bersih, dan sungai di kecamatan secara berurutan adalah 3,67; 3,74; dan 2,62 (dari 5). Terdapat perbedaan pengetahuan, persepsi pencemaran, dan persepsi risiko di antara Kecamatan Ciparay, Dayeuhkolot, dan Margaasih. Pengetahuan paling tinggi berasal dari responden yang tinggal di Kecamatan Ciparay, sedangkan pengetahuan paling rendah berasal dari responden yang tinggal di Kecamatan Margaasih. Terdapat perbedaan frekuensi paparan sumber dan penyakit akibat pencemaran air dan udara untuk semua aspek, kecuali asap rokok. Tidak terdapat banyak perbedaan untuk sumber informasi akan pencemaran dari setiap kecamatan. Persepsi risiko pada Kecamatan Dayeuhkolot adalah persepsi risiko terendah dibandingkan kedua kecamatan lainnya. Faktor-faktor dari atribut demografi dan karakteristik rumah tangga yang terbukti memiliki korelasi signifikan terhadap pengetahuan adalah durasi tinggal, mata pencaharian, sumber air bersih, dan jarak rumah ke sungai. Di sisi lain, faktorfaktor dari atribut demografi dan karakteristik rumah tangga yang terbukti memiliki korelasi signifikan terhadap persepsi adalah usia, tingkat pendidikan, pengeluaran, pendapatan, mata pencaharian, tipe perumahan, sumber air minum, sumber air bersih, dan jarak rumah ke sungai. Faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi risiko masyarakat awam adalah kemungkinan tercemar, kemungkinan terkena dampak, pengalaman sebelumnya, manfaat yang didapatkan dari risiko dan keparahan risiko.