Abstrak Ikhwa Nusabri 12019039.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Cover Ikhwa Nusabri 12019039.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 1 Ikhwa Nusabri 12019039.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 2 Ikhwa Nusabri 12019039.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 3 Ikhwa Nusabri 12019039.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 4 Ikhwa Nusabri 12019039.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 5 Ikhwa Nusabri 12019039.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 6 Ikhwa Nusabri 12019039.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Daftar Pustaka Ikhwa Nusabri 12019039.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Lampiran Ikhwa Nusabri 12019039.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri yang terletak di Kabupaten Sukabumi
merupakan daerah rentan terhadap bencana longsoran. Penelitian ini bertujuan
untuk mengaplikasikan metode weight of evidence (WoE) untuk memetakan zonasi
kerentanan longsoran dan mengetahui parameter dominan penyebab longsor. Total
longsoran sebanyak 222 dari tahun 2013 2023 merupakan hasil inventarisasi
melalui teknik penginderaan jauh pada citra multitemporal, observasi lapangan,
data dari website Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemudian dibagi secara acak
menjadi dua set data, yaitu data latih 70% (155 titk) dan data validasi 30% (67 titik).
Lima belas parameter diuji pada penelitian ini yaitu kemiringan lereng, arah lereng,
plan curvature, profile curvature, total curvature, terrain ruggedness index (TRI),
terrain wetness index (TWI), stream power index (SPI), jarak dari kelurusan, jarak
dari sungai, jarak dari jalan, litologi, tutupan lahan, curah hujan, dan normalized
difference vegetation index (NDVI).
Terdapat dua parameter tidak lolos uji berdasarkan kurva receiving operation
characteristic (ROC) dengan nilai area under curve (AUC) < 0,6 yaitu total
curvature dan plan curvature. Lima parameter dominan penyebab terjadinya
longsor adalah terrain ruggedness index (TRI) dengan nilai >231 meter (kasar
sedang sangat kasar), litologi (breksi, lava, dan lahar), kemiringan lereng (>22°
atau curam hingga sangat terjal), tutupan lahan (belukar, hutan lahan kering, hutan
tanaman), curah hujan (>443 mm/bulan). Hasil validasi terhadap metode WoE
menunjukkan nilai AUC untuk success rate sebesar 0,84 (sangat baik) dan AUC
untuk prediction rate sebesar 0,87 (sangat baik). Peta zonasi kerentanan longsor
yang dihasilkan menunjukkan zona kerentanan longsoran tinggi seluas 412 km2
, zona kerentanan longsoran menengah 254 km2
, zona kerentanan longsoran rendah
358 km2
, dan zona kerentanan longsoran sangat rendah 990 km2