digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri yang terletak di Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rentan terhadap bencana longsoran. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan metode weight of evidence (WoE) untuk memetakan zonasi kerentanan longsoran dan mengetahui parameter dominan penyebab longsor. Total longsoran sebanyak 222 dari tahun 2013 2023 merupakan hasil inventarisasi melalui teknik penginderaan jauh pada citra multitemporal, observasi lapangan, data dari website Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemudian dibagi secara acak menjadi dua set data, yaitu data latih 70% (155 titk) dan data validasi 30% (67 titik). Lima belas parameter diuji pada penelitian ini yaitu kemiringan lereng, arah lereng, plan curvature, profile curvature, total curvature, terrain ruggedness index (TRI), terrain wetness index (TWI), stream power index (SPI), jarak dari kelurusan, jarak dari sungai, jarak dari jalan, litologi, tutupan lahan, curah hujan, dan normalized difference vegetation index (NDVI). Terdapat dua parameter tidak lolos uji berdasarkan kurva receiving operation characteristic (ROC) dengan nilai area under curve (AUC) < 0,6 yaitu total curvature dan plan curvature. Lima parameter dominan penyebab terjadinya longsor adalah terrain ruggedness index (TRI) dengan nilai >231 meter (kasar sedang sangat kasar), litologi (breksi, lava, dan lahar), kemiringan lereng (>22° atau curam hingga sangat terjal), tutupan lahan (belukar, hutan lahan kering, hutan tanaman), curah hujan (>443 mm/bulan). Hasil validasi terhadap metode WoE menunjukkan nilai AUC untuk success rate sebesar 0,84 (sangat baik) dan AUC untuk prediction rate sebesar 0,87 (sangat baik). Peta zonasi kerentanan longsor yang dihasilkan menunjukkan zona kerentanan longsoran tinggi seluas 412 km2 , zona kerentanan longsoran menengah 254 km2 , zona kerentanan longsoran rendah 358 km2 , dan zona kerentanan longsoran sangat rendah 990 km2