Abstrak Muhammad Reza F 12019038.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Cover Muhammad Reza F 12019038.pdf
PUBLIC  Bab 1 Muhammad Reza F 12019038.pdf.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 2 Muhammad Reza F 12019038.pdf.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 3 Muhammad Reza F 12019038.pdf.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 4 Muhammad Reza F 12019038.pdf.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 5 Muhammad Reza F 12019038.pdf.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 6 Muhammad Reza F 12019038.pdf.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 7 Muhammad Reza F 12019038.pdf.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Daftar Pustaka Muhammad Reza F 12019038.pdf.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Lampiran Muhammad Reza F 12019038.pdf.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Gunung Gede memiliki persebaran mata air yang dimanfaatkan oleh warga sekitar.
Adanya rencana pengembangan panas bumi di daerah ini mengakibatkan
kekhawatiran warga sekitar akan tercemarnya mata air oleh limbah pengeboran.
Pembuangan limbah pengeboran tidak akan mencemari airtanah apabila dikelola
dengan baik sesuai dengan kondisi geologi dan hidrgeologi di daerah tersebut. Oleh
karena itu, diperlukan adanya studi yang menunjukkan kondisi geologi dan
hidrogeologi sebelum dilakukan pengeboran sebagai upaya perencanaan dan
antisipasi agar tidak terjadi pencemaran mata air.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemetaan geologi dan hidrogeologi, serta
mengidentifikasi kondisi fisik dan kimia airtanah. Metode penelitian terdiri dari studi
awal, pemetaan geologi dan hidrogeologi, serta analisis sifat fisik dan kimia airtanah.
Pemetaan geologi mengacu pada peta dasar berupa peta kelurusan, peta kemiringan
lereng, peta pola aliran sungai, dan peta vulkanostratigrafi. Hasil dari pemetaan
geologi terdiri dari 21 satuan geomorfologi, 21 satuan batuan tidak resmi, lima buah
struktur geologi berupa sesar, tiga zona alterasi, serta tiga periode erupsi sejarah
geologi berdasarkan kolom vulkanostratigrafi. Periode erupsi diawali dengan
pembentukkan Khuluk Pangrango, Khuluk Gumuruh, Khuluk Gede, Gumuk Sela, dan
diakhiri dengan Gumuk Ratu.
Pemetaan hidrogeologi mengacu pada hasil pemetaan geologi seperti peta kemiringan
lereng, peta geologi, dan penampang geologi. Hasil dari pemetaan hidrogeologi
diantaranya zona resapan yang terletak di puncak dan lereng gunung, zona luahan di
lereng gunung, empat tipe mata air, tiga satuan akifer, serta tiga kemungkinan pola
aliran airtanah di bawah permukaan pada penampang hidrogeologi.
Identifikasi kondisi fisik dan kimia airtanah kemudian dilakukan berdasarkan sifat
fisik dan kimia sampel mata air sehingga menghasilkan beberapa grafik dan diagram.
Berdasarkan hasil analisis, terdapat lima sampel mata air yang diduga terpengaruh
oleh air termal baik secara fisik maupun kimia. Kelima sampel tersebut memiliki pola
hidrogeologi ke arah utara hingga timurlaut daerah penelitian yang disebabkan karena
proses percampuran dengan fluida hidrotermal serta pelarutan mineral alterasi.