digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian berada pada daerah Sungaipinang, Kecamatan Sungaipinang, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis berada pada posisi 03° 07' 51.464000" - 03° 13' 18.948000" LS dan 115° 13' 21.249000" - 115° 18' 45.059000" BT dengan luas daerah penelitian ? 100 km2 ( 10 km x 10 km ). Secara geomorfologi, daerah penelitian dapat dibedakan menjadi dua satuan geomorfologi, yakni Satuan Pegunungan Lipatan yang dicirikan dengan morfologi berupa punggungan dan lembah serta Satuan Pegunungan Kompleks yang dicirikan dengan morfologi berupa perbukitan dengan litologi yang bervariasi. Penyebaran satuan batuan di daerah penelitian terdiri atas batuan berumur Pra-Tersier hingga Kuarter dengan stratigrafi terbagi menjadi lima satuan batuan. Urutan tersebut dari tua ke muda ialah Satuan Batugamping (disetarakan dengan Formasi Batununggal) yang berumur Kapur Tengah, Satuan Andesit yang hadir sebagai lava (disetarakan dengan Formasi Pitanak) berumur Kapur Akhir, Satuan Batupasir (disetarakan dengan Formasi Pudak) berumur sama dengan Satuan Andesit, yakni Kapur Akhir, Satuan Batupasir – Batulempung (disetarakan dengan Formasi Tanjung) berumur Eosen, dan Satuan Endapan Aluvial yang diendapkan pada Holosen – Resen. Kenampakan struktur geologi di daerah penelitian dicerminkan oleh kehadiran sesar dan lipatan.Sesar Normal Tamban muncul sebagai awal terbentuknya cekungan kemudian diikuti oleh terbentuknya Sesar Menganan Naik Hatungun, Sesar Mengiri Naik Rantaubakula, dan Sesar Mengiri turun Pakutik sebagai akibat dari pengangkatan Meratus. Cleat pada Formasi Tanjung di daerah penelitian mempunyai kedudukan yang tegak lurus dengan lapisan batubara dan mempunyai orientasi face cleat yang sejajar dengan kelurusan tektonik regional Kalimantan berarah N-S dan NNE-SSE. Sifat fisik dari cleat pada daerah penelitian berupa panjang, bukaan, jarak, intensitas, dan densitas, berhubungan satu sama lain. Cleat pada daerah penelitian terbentuk sebagai akiat dari diagenesa batubara.