Lapangan Minyak Duri adalah proyek injeksi uap (steam flood) terbesar di dunia
yang dibagi menjadi 12 area produksi dengan menggunakan konfigurasi pola
injeksi uap berbentuk segi empat dan segi enam. Obyek penelitian adalah
Reservoir Dalam 1 yang merupakan lapisan paling dalam dari rangkaian reservoir
minyak yang ada di Lapangan Minyak Duri. Salah satu usaha untuk
mengoptimalkan produksi minyak dari Reservoir Dalam 1 adalah dengan
melakukan pengaturan injeksi uap yang merata baik secara lateral maupun
vertikal. Namun, berdasarkan data survei yang diperoleh, volume uap air pada
Reservoir Dalam 1 tidak sesuai dengan yang ditargetkan pada sejumlah pattern
injeksi uap di daerah penelitian. Pendekatan stratigrafi sikuen akan memberikan
gambaran mengenai penyebaran fasies pengendapan dan berguna untuk
mengetahui dan memperkirakan penyebaran reservoir yang potensial untuk
dikembangkan produksi minyaknya
Dalam penelitian ini telah dilakukan diskripsi batuan inti, korelasi stratigrafi
sikuen dan fasies pengendapan serta pemetaan fasies dan asosiasi fasies
pengendapan pada Reservoir Dalam 1. Metode korelasi yang digunakan adalah
korelasi krono stratigrafi dan fasies pengendapan dalam stratigrafi sikuen orde ke
empat. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data batuan inti
dan log sumur, serta data hasil analisis biostratigrafi sebagai data sekunder.
Hasil penelitian ini adalah interpretasi genetik, paleogeografi dan pembagian
kelompok Reservoir Dalam 1 menjadi tiga geometri reservoir berdasarkan unit
genetik asosiasi fasies yang berupa fasies tidal bar, tidal channel, dan marine
shale. Reservoir Dalam 1 terbentuk pada lingkungan pengendapan estuary
dominasi pasang surut dan dapat dibagi atas Reservoir Dalam 1A, Dalam 1B, dan
Dalam 1C. Salah satu aplikasi hasil penelitian berupa alternatif strategi injeksi
target yang disesuaikan dengan kesamaan fasies pengendapan pada pattern
injeksi, sehingga dapat mengoptimalkan target injeksi. Semua hasil penelitian
akan berguna dalam manajemen reservoir seperti EOR dalam bentuk injeksi uap
panas, pengerjaan kembali pada sumur yang telah ada sehingga mampu
meningkatkan dan mengoptimalkan produksi minyak yang ada khususnya di
lapangan minyak Duri.