digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Karakterisasi sesar, yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini, adalah karakter sesar ditinjau dari kemampuannya untuk meneruskan atau mengalirkan fluida dari reservoir di satu kompartemen ke kompartemen lain di lapangan minyak Minas Area 1, Cekungan Sumatra Tengah. Evaluasi terinci mengenai karakter sesar di area ini dapat secara signifikan menentukan strategi pengembangan lapangan yang tepat sehingga area ini mampu memberikan produksi hidrokarbon secara optimal. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kurva log sumur, uji tekanan fluida reservoir, uji tekanan interferensi, penampang seismik 3D dan model kecepatan. Data sekunder menjadi referensi dalam penelitian baik dari sisi kerangka geologi regional, geologi daerah penelitian maupun dari sisi kajian teknik analisis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode induksi dengan melakukan observasi dan analisis pada data kemudian melihat bagaimana kaitannya dengan hipotesis penelitian. Teknik analisis sekat sesar menggunakan hasil penghitungan Shale Gouge Ratio menjadi dasar dalam penelitian ini. Hasil analisis sekat pada sesar mengidentifikasi adanya potensi kebocoran (leaking) baik pada celah antarsegmen sesar maupun pada bidang sesar itu sendiri. Secara umum, kesehadapan reservoir pada bidang sesar memiliki nilai SGR yang tinggi (> 35%) dan permeabilitas yang rendah (< 10 mD), namun beberapa area pada bidang sesar memiliki nilai SGR yang rendah (< 15%) dan permeabilitas yang tinggi (> 50 mD). Segmen 4 dan 5 merupakan segmen sesar dengan potensi kebocoran yang tinggi mengingat rendahnya nilai SGR (< 15%) dan tingginya permeabilitas (> 50 mD) pada bidang sesar. Validasi dan kalibrasi menggunakan data tekanan fluida reservoir dan hasil uji interferensi antarsumur menunjukkan zona sesar yang diteliti ini bocor (leaking) dengan ambang batas nilai SGR minimum untuk menyekat adalah sekitar 16%. Komposisi litologi yang dicerminkan oleh kandungan serpih pada reservoir dan karakteristik dari bidang sesar yang diwakili oleh geometri maupun besarnya pergeseran vertikal, memegang peranan penting dalam mengontrol aliran fluida reservoir melalui bidang sesar dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya. Dengan dikenalinya kapasitas sekat pada sesar ini, strategi injeksi air berpola (pattern) atau penambahan sumur sisipan lebih tepat diterapkan dibanding konsep injeksi pinggir (miniperipheral).