digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Amul Agan 22009309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Cover Amul Agan 22009309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB I Amul Agan 22009309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB II Amul Agan 22009309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB III Amul Agan 22009309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB IV Amul Agan 22009309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB V Amul Agan 22009309.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi


Area 9 merupakan salah satu ladang minyak di sisi barat Lapangan Duri, Cekungan Sumatra Tengah yang dieksploitasi dengan metode injeksi uap. Area ini memiliki struktur sesar lebih komplek dibandingkan area lain di Lapangan Duri. Sebagian sesar yang ada dapat terlihat dengan jelas pada penampang seismik 3D konvensional namun sebagian lainnya sangat sulit diidentifikasi. Sesar tersebut memiliki potensi menjadi permeability barrier yang dapat menghalangi proses distribusi uap maupun proses pengurasan minyak. Setelah proses injeksi uap dilakukan, beberapa pattern di Area 9 tidak memberikan respon temperatur seperti yang diperkirakan diantaranya yaitu pada pattern 3N74 dan 3T24. Data sumur pengamatan di kedua pattern tidak menunjukkan adanya indikasi penyebaran uap sedikitpun setelah proses injeksi (ke dalam reservoir Rindu1 di pattern 3N74 dan reservoir Pertama2 di pattern 3T24) selama lebih dari 10 tahun. Hasil korelasi sumur dan model properties reservoir menunjukkan bahwa kedua pattern berada pada daerah dengan kualitas reservoir yang tinggi (porositas 35-40%, permeabilitas 1500-3000 mD) sehingga memungkinkan uap untuk terdistribusi dengan baik. Hasil analisis seismik konvensional dan atribut seismik koherensi (EDGE ™) menunjukkan bahwa terdapat sesar diantara sumur injeksi dan sumur pengamatan pada kedua pattern yang tidak teridentifikasi pada studi sebelumnya. Hasil analisis data sumur pengamatan, dan data produksi menunjukkan bahwa sesar yang ada bersifat sealing sehingga menyebabkan terjadinya kompartementalisasi reservoir di kedua pattern. Data log sumur pemboran baru yang berada updip dari sumur injeksi pada pattern 3T24 menunjukkan tidak terdapat indikasi uap pada zona reservoir sehingga mengkonfirmasi bahwa sesar yang ada bersifat sealing. Hasil analisis terintegrasi seismik koherensi 3D, model properties reservoir, data log sumur pengamatan dan data produksi minyak mampu mengidentifikasi kompartementalisasi reservoir akibar sesar dengan sangat baik di daerah yang menerapkan proses eksploitasi dengan metode injeksi uap. Hasil studi mengenai kompartementalisasi reservoir pada reservoir Rindu1 dan Pertama2 pada pattern 3N74 dan 3T24 menjadi poin penting dalam menentukan strategi pengelolaan reservoir dan pengembangan lapangan di Area 9 terutama pada kedua pattern yang menjadi objek penelitian.