digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Fitradi Ramiza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Fitradi Ramiza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Fitradi Ramiza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Fitradi Ramiza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Fitradi Ramiza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Fitradi Ramiza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Fitradi Ramiza
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Indonesia adalah produsen dan eksportir kelapa sawit terbesar di dunia dengan produksi minyak kelapa sawit 46 juta ton. PT SMART Tbk (SMAR) adalah salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan luas area lahan perkebunan 136,402 hektar. Pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan biodiesel B35 pada Februari 2023, yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan peningkatan penggunaan minyak kelapa sawit sebagai campuran biodiesel pada tahun mendatang. Sentiment positif dari program B35 yang akan berlanjut ke program B40 akan meningkatkan permintaan pasar domestik untuk biodiesel yang akan berdampak pada pendapatan penjualan SMAR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi performa bisnis SMAR, nilai intrinsik, dan usulan solusi untuk menutup kesenjangan perbedaan nilai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam melakukan perhitungan valuasi saham dan kualitatif dalam menggunakan asumsi yang dibutuhkan dalam perhitungan tersebut. Data yang digunakan adalah data sekunder seperti laporan tahunan, jurnal, dan website keuangan. Ada beberapa analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis laporan keuangan, analisis rasio keuangan, analisis PESTLE, analisis Porter’s Five Forces, penilaian absolut menggunakan free cash flow to the firm (FCFF), dan penilaian relatif menggunakan price to earnings ratio (PER), price to book value (PBV), dan EV/EBITDA. Analisis rasio keuangan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan rasio pasar. Nilai intrinsik SMAR berdasarkan analisis FCFF adalah Rp 10,280 per saham, sedangkan harga pasar selama periode penelitian ini adalah Rp 5,200 per saham, menunjukkan SMAR undervalued. Hasil analisis penilaian relatif dengan menggunakan PER, PBV, dan EV/EBITDA juga menunjukkan bahwa SMAR undervalued dibandingkan perusahaan sejenis di industri kelapa sawit. Dengan demikian, secara umum SMAR dinilai undervalued, hal ini menunjukkan adanya peluang potensial bagi investor di saham SMAR.