digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandemi memberikan banyak dampak bagi industri manapun di dunia, terutama bagi industri rantai pasokan. Banyak inovasi yang terjadi dan seiring berjalannya waktu inovasi dan pengembangan produk akan selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pasar. Saat ini, digitalisasi industri bukan lagi menjadi hal yang baru bagi masyarakat. Sebelum adanya Covid-19, proses manajemen rantai pasokan telah diterapkan oleh mayoritas perusahaan dari berbagai industri di dunia. Tidak mungkin membicarakan digitalisasi rantai pasokan tanpa mengaitkannya dengan perkembangan Industri 4.0. Digitalisasi itu sendiri memberikan hasil dan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan sehari-hari dan juga bagi manajemen rantai pasokan. Wabah dan fenomena yang tidak menguntungkan ini menimbulkan banyak sekali tantangan sekaligus memberikan banyak sekali peluang. Berdasarkan OECD Digital Economy Outlook 2020, COVID-19 menghasilkan beberapa output analisis peluang yang mendefinisikan peluang dan opsi kebijakan dalam ekonomi digital. Rumusan ini membahas proses yang diperlukan untuk membangun ekosistem yang tangguh dengan melibatkan teknologi di era pasca pandemi. Schneider Electric bertahan dengan mendigitalisasi sumber daya manusia, lingkungan, dan teknologi mereka. Mereka juga mampu berinvestasi dalam pendekatan adaptif dan gesit melalui inovasi kolaboratif. Mereka menekankan pentingnya faktor manusia dalam transformasi digital dan berpendapat bahwa akses ke energi dan sumber daya digital dapat memberdayakan siapa pun. Konsekuensi akhir dari metodologi STRIVE mereka adalah Tailored Sustainable Connected (TSC) 4.0. Schneider Electric telah menerima penghargaan dan pengakuan dalam skala global untuk inovasi mereka dalam barang dan jasa, serta untuk pertumbuhan strategis dan rantai pasokan cerdas mereka.