COVER Feby Suzetta
EMBARGO  2026-10-10 
EMBARGO  2026-10-10 
BAB1 Feby Suzetta
EMBARGO  2026-10-10 
EMBARGO  2026-10-10 
BAB2 Feby Suzetta
EMBARGO  2026-10-10 
EMBARGO  2026-10-10 
BAB3 Feby Suzetta
EMBARGO  2026-10-10 
EMBARGO  2026-10-10 
BAB4 Feby Suzetta
EMBARGO  2026-10-10 
EMBARGO  2026-10-10 
BAB5 Feby Suzetta
EMBARGO  2026-10-10 
EMBARGO  2026-10-10 
Diklofenak (diclofenac, DCF), nama umum dari asam 2-(2,6-dikloroanilino)fenil asetat,
merupakan senyawa aktif farmasi bahan obat antiinflamasi nonsteroid yang berpotensi
menjadi racun bagi organisme air yang tercemar. Salah satu cara analisis kadar diklofenak
adalah dengan metode voltammetri. Elektroda karbon yang umum digunakan dalam
voltammetri memiliki kinerja yang kurang baik, sehingga umum dimodifikasi, misalnya
dengan nanopartikel, seperti titanium(IV) oksida (TiO2). Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan pengaruh modifikasi elektroda kerja berbasis karbon dengan nanopartikel TiO2
(NP-TiO2) terhadap hasil analisis kadar DCF. Elektroda kerja yang digunakan merupakan
elektroda pasta karbon (EPK) dari grafit dan parafin. Modifikasi dengan NP-TiO2 dilakukan
dengan dua cara, penetesan suspensi TiO2 pada permukaan EPK dan pencampuran langsung
NP-TiO2 dengan grafit dan parafin. Elektroda hasil modifikasi dioptimasi berdasarkan
parameter komposisi EPK/NP-TiO2 dan teknik voltammetri. Kinerja analitik divalidasi
berdasarkan efek laju pindai, limit deteksi, rentang linier, reproducibility, dan repeatability.
Hasil analisis kadar diklofenak menggunakan elektroda termodifikasi dibandingkan dengan
hasil analisis menggunakan HPLC. Berdasarkan analisis voltammetri siklik larutan DCF 10-4
M dalam bufer fosfat pH 6, penambahan NP-TiO2 menyebabkan kenaikan arus puncak.
Modifikasi TiO2 dengan pencampuran langsung memberi arus puncak lebih tinggi daripada
modifikasi dengan penetesan pada permukaan, serta komposisi NP-TiO2 optimal yang
diperoleh adalah 8%. Optimasi teknik voltammetri menunjukkan teknik yang optimal adalah
square wave voltammetry. Analisis efek laju pindai menunjukkan transfer elektron yang terjadi
pada elektroda terkontrol proses difusi. EPK/NP-TiO2 optimal memiliki repeatability dan
reproducibility yang baik dengan %RSD masing-masing 6,26% (n = 20) dan 1,43% (n = 3),
serta memiliki rentang linier 0,5 - 90 ?M dan limit deteksi 3,74 ?M. Uji t menunjukkan hasil
analisis sampel dengan voltammetri menggunakan EPK/NP-TiO2 optimal tidak memiliki
perbedaan signifikan dengan hasil analisis sampel menggunakan HPLC.