digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hagung Setyo Raharjo
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Hagung Setyo Raharjo
PUBLIC Latifa Noor

COVER Hagung Setyo Raharjo
EMBARGO  2026-10-04 

BAB1 Hagung Setyo Raharjo
EMBARGO  2026-10-04 

BAB2 Hagung Setyo Raharjo
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Hagung Setyo Raharjo
EMBARGO  2026-10-04 

BAB4 Hagung Setyo Raharjo
EMBARGO  2026-10-04 

BAB5 Hagung Setyo Raharjo
EMBARGO  2026-10-04 

Metilen biru (MB) merupakan senyawa pewarna aromatik heterosiklik yang banyak digunakan dalam industri tekstil, kertas, dan pengobatan medis. Peningkatan kebutuhan zat warna yang semakin meningkat menghasilkan limbah zat warna yang berbahaya bagi lingkungan karena bersifat karsinogenik dan beracun, Metilen biru terlarut dalam air dapat menyebabkan pengurangan kadar oksigen terlarut sehingga mengganggu ekosistem dan bagi manusia dapat menyebabkan permasalahan kesehatan mulai dari hemolitik anemia sampai perubahan warna kulit. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan metode remediasi metilen biru yang efisien melalui proses adsorpsi. Salah satu adsorben alami zat warna adalah cangkang kerang. Kerang Gonggong (Laevistrombus canarium) merupakan salah satu gastropoda moluska yang berhabitat di daerah Bintan, Kepulauan Riau. L. canarium dimanfaatkan sebagai komoditi pangan yang limbahnya dapat dimanfaatkan dalam lingkup kerajinan dan industri perikanan. Limbah cangkang kerang Gonggong yang tidak terpakai dapat diolah lebih lanjut sebagai biosorben metilen biru. Cangkang kerang Gonggong mengandung banyak gugus karbonat yang dapat berperan sebagai adsorben bagi senyawa pewarna di perairan. Kelemahan kapasitas adsorpsi biosorben yang rendah dapat ditingkatkan dengan aktivasi melalui proses kalsinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja adsorpsi cangkang kerang Gonggong terkalsinasi sebagai biosorben senyawa metilen biru. Proses kalsinasi dilakukan dengan menggunakan tanur listrik pada suhu 700°C selama 6 jam. Hasil karakterisasi FTIR didapatkan puncak serapan vibrasi CaO pada bilangan gelombang 400-580 cm?1 yang merupakan serapan kalsium oksida hasil dekomposisi kalsium karbonat. Difraktogram adsorben terkalsinasi menunjukkan kristalinitas yang lebih rendah sehingga dimungkinkan memiliki luas permukaan yang lebih besar hal ini ditunjukkan dari citra SEM pada perbesaran 8.000× yang terdapat poripori pada permukaan adsorben. Spektrum EDS biosorben teraktivasi memiliki elemen penyusun kalsium dan oksigen yang mengindikasikan keberhasilan proses kalsinasi. Nilai Potensial Zeta sebesar -5,5 mV menunjukkan permukaan adsorben bermuatan negatif sehingga dapat menjadi adsorben MB yang merupakan zat warna kationik. Kondisi adsorpsi optimum MB oleh biosorben cangkang kerang Gonggong teraktivasi 700°C berada pada pH 10 dengan waktu kontak 90 menit menggunakan massa adsorben 20 mg. Model kinetika adsorpsi orde 2 semu dan model isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi maksimum 293,58 mg/g