digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Timothy Elvin Cahjanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Ikan mas (Cyprinus carpio Linnaeus) menjadi salah satu komoditas utama perikanan air tawar, yang menyumbang 16,35% dari total keseluruhan produk perikanan air tawar Indonesia. Namun, hasil produksinya mengalami penurunan dikarenakan kendala pada sistem budidaya konvensional (flow through), seperti : kualitas air tidak stabil dan terdapat bakteri patogen dari lingkungan yang mempengaruhi kesehatan dan kesintasan ikan mas budidaya. Oleh karenanya, optimasi sistem budidaya dan aplikasi pakan sinbiotik perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ikan mas. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh suplementasi pakan sinbiotik (terdiri dari probiotik Bacillus cereus dan prebiotik rumput laut merah Kappaphycus alvarezii dan Spirulina sp.) dalam peningkatan pertumbuhan dan kesintasan dari benih ikan mas, serta pengaruh sinbiotik terhadap kelimpahan mikroba pada tubuh dan air budidaya ikan mas sejak tahap awal pendederan selama 18 hari. Terdapat terdapat 2 variasi perlakuan, yaitu perlakuan sinbiotik dan kontrol/komersil. Pada penelitian ini, dilakukan produksi pakan sinbiotik dengan komposisi sesuai dengan literatur Nurwidayanti, (2019), 99,45% pakan komersil, 0,375% (w/w) K. alvarezii, 0,125% (w/w) Spirulina sp., dan B. cereus 108 CFU/kg. Selanjutnya dilakukan analisis parameter kualitas air (DO/oksigen terlarut, pH, suhu, amonium dan nitrit), parameter biologis (kesintasan/survival, mean body weight, feed conversion ratio, total biomassa, dan average daily growth), dan analisis kelimpahan mikroba pada air budidaya dan tubuh ikan mas, serta korelasinya terhadap parameter kualitas air dan biologis tersebut. Hasil uji menunjukkan parameter kualitas air pada kedua perlakuan berada pada rentang optimum budidaya ikan mas, kecuali kadar amonium. Kadar amonium pada perlakuan sinbiotik lebih rendah secara signifikan (0,5 mg/L) dibandingkan perlakuan komersil/kontrol (2 mg/L). Perlakuan sinbiotik juga mampu meningkatkan parameter total biomassa, survival/kesintasan, dan feed conversion ratio secara signifikan dibandingkan dengan kontrol. Kesintasan perlakuan sinbiotik mencapai 62 ± 8,33 % dengan total biomassa 2,24 ± 0,05 gram dibandingkan komersil yang kesintasannya sebesar 38 ± 5,16 % dan total biomassa 1,29 ± 0,23 gram. Hasil analisis kelimpahan relatif mikroba menunjukkan kelimpahan mikroba pada air budidaya perlakuan sinbiotik lebih stabil dengan mengurangi bakteri yang diduga patogen bagi ikan mas, dan meningkatkan kelimpahan bakteri heterotrof yang mampu menurunkan kadar amonium dan nitrit pada air budidaya. Lalu, kelimpahan mikroba pada tubuh ikan mas perlakuan sinbiotik relatif lebih tinggi, dibandingkan kontrol cenderung menurun. Hasil ini berkorelasi terhadap pemberian pakan sinbiotik mampu meningkatkan dominansi probiotik terhadap bakteri-bakteri patogen pada tubuh ikan mas. Secara umum dapat disimpulkan bahwa suplementasi pakan sinbiotik berpotensi meningkatkan efisiensi penggunaan pakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelimpahan komunitas mikroba, sehingga meningkatkan respon imun ikan mas.