digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian terletak di aliran Sungai Kali Braholo, Kecamatan Blora, Kota Blora, Jawa Tengah. Lingkungan tempat diendapkannya Formasi Ngrayong saat ini masih diperdebatkan. Penelitian mengenai lingkungan pengendapan Formasi Ngrayong dapat dilakukan dengan menggunakan foraminifera. Data yang digunakan pada studi ini terdiri atas data penampang stratigrafi dan 40 sampel batuan. Pada sampel batuan akan dilakukan analisis biostratigrafi dan lingkungan pengendapan. Analisis biostratigrafi dilakukan dengan cara menentukan kemunculan awal atau akhir dari suatu fosil foraminifera planktonik. Hasil dari Analisis biostratigrafi dapat digunakan untuk menetukan umur. Analisis lingkungan pengendapan dilakukan dengan menggunakan analysis cluster untuk menentukan zona lingkungan pengendapan. Berdasarkan biozonasi foraminifera planktonik interval sampel no. 38 sampai dengan no. 1 berada pada Zona N9 – N13 (Blow, 1969). Berdasarkan biozonasi foraminifera besar interval sampel no. 40 sampai dengan no. 1 berada pada Zona Te5 – Tf2 (Adam. 1970). Dengan mengintegrasikan kedua biozonasi tersebut didapatkan bahwa umur Formasi Ngrayong berada pada Miosen Tengah atau pada Zona N9 – N12 (Blow, 1969). Formasi Ngrayong pada daerah blora diendapkan pada lingkungan neritik dalam pada Zona A. Lalu diendapkan pada lingkungan neritik dalam – neritik tengah pada Zona B dan diendapkan pada lingkungan litoral – supralittoral pada Zona C. Kemudian diendapkan pada neritik dalam pada Zona D dan kembali diendapkan pada lingkungan litoral – supralittoral pada Zona E. Kemudian diendapkan pada lingkungan neritik dalam – neritik tengah pada Zona F dan kembali diendapkan pada lingkungan littoral – supralittoral pada Zona G. Pada Zona H diendapkan pada lingkungan neritik dalam dan diendapkan kembali pada lingkungan littoral – supralittoral pada Zona I. Kemudian kembali diendapkan pada neritik dalam pada Zona J.