digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah Bentu terletak di cekungan Sumatera Tengah. Sumur-sumur migas yang ada di daerah ini menghasilkan gas biogenic dangkal yang berasal dari reservoir formasi “B”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi geometri, menentukan pola pengendapan formasi “B” serta menghubungkannya dengan model perkembangan tektonik di cekungan Sumatera Tengah. Studi geometri dilakukan melalui pendekatan sekuen stratigrafi berdasarkan data log sumur, data batuan inti dan data seismik 2D. Sedangkan analisis pola pengendapan formasi “B” didasarkan pada data sumur dan peta seismik atribut frekuensi sesaat. Dari korelasi sekuen stratigrafi, formasi “B” memiliki system tract yang lengkap yaitu interval SB0-TS yang merupakan Lowstand system Tract (LST), interval TS-MFS yang merupakan Transgressive System Tract (TST) dan interval MFS-SB1 yang merupakan Highstand System Tract (HST). Data batuan inti yang tersedia menunjukkan fasies pada Transgressive System Tract (TST) adalah Tidal Channel, Tidal Bar dan Tidal Flat yang berkembang pada lingkungan Tidal Estuarine. Perkembangan tektonik di daerah penelitian mengacu kepada model perkembangan tektonik cekungan Sumatera Tengah yang dibuat oleh Heidrick dan Aulia (1993). Pada fasa F3 terjadi tektonik kompresional berarah timurlaut-baratdaya dan menghasilkan pengangkatan struktur sesar tua berarah baratlaut-tenggara yang mempengaruhi pola pengendapan fomasi “B” yaitu dari arah timurlaut dan dari arah baratdaya. Ada tiga model jebakan yang berkembang di daerah penelitian yaitu; Fault Bounded Anticline Closure, Four Way Dip Closure dan Stratigraphic Trap.