Abstrak :
Analisis dan pendekatan menggunakan konsep sikuen stratigrafi pada pengamatan stratigrafi terukur di daerah Sampang-Pamekasan memperlihatkan adanya 3 (tiga) batas sikuen yaitu BS-1, BS-2 dan BS-3. Ada 4 (empat) sikuen pengendapan yang dapat diidentifikasi yaitu sikuen- 1, sikuen-2, sikuen-3 dan sikuen-4. Batas sikuen BS 1 memisahkan sikuen-1 dan sikuen-2. Batas sikuen BS2 memisahkan sikuen-2 dan sikuen-3. Batas sikuen BS3 memisahkan sikuen-3 dan sikuen-4. Sikuen-1 terdiri dari endapan transgressive system tract. Sikuen-2 terdiri dari endapan transgressive system tract dan highstand system tract yang dipisahkan oleh condensed section. Sikuen-3 terdiri dari endapan-endapan transgressive system tract dan highstand system tract yang keduanya dipisahkan oleh suatu permukaan banjir maksimum (mfs). Sikuen-4 merupakan endapan transgressive system tract berupa batu gamping yang kaya foraminifera. Puncak sikuen-1 dikorelasikan dengan horison seismik-H4, puncak sikuen-2 dengan H5, puncak sikuen-3 dengan H3 dan puncak sikuen-4 dengan H6.
Pengamatan pada data sumur Camplong-1, BD-1 dan JS44A- 1 serta panampang seismik-A, dapat diidentifikasi 7 (tujuh) batas sikuen, 1 (satu) permukaan banjir maksimum (mfs) dan 1 (satu) permukaan transgresi (Ts). Secara regional ada 8 (delapan) sikuen yang diidentifikasikan dari kontak umur batuan yaitu H 1/sikuen-A (Eosen Atas), H2/sikuen-B (Oligosen Bawah), H3/sikuen-1 (Oligosen Atas), H4/sikuen-2 (Miosen Bawah), H5/sikuen-3 (Miosen Tengah), H6/sikuen-4 (Miosen Atas) dan H7/sikuen-5 (Pliosen Bawah), sedangkan H8/sikuen-6 (Pliosen Atas) didapat dari hasil interpretasi seismik.
Pada pengamatan regional menunjukkan adanya 6 (enam) periode pengendapan utama yang mempengaruhi sikuen-sikuen tersebut. Periode tersebut dimulai oleh aktifitas tektonik peregangan dan pembentukan cekungan pada Pra-Tersier sampai Oligosen Atas. Pada Oligosen Atas merupakan suatu periode pertumbuhan karbonat. Pada masa Miosen Bawah di daerah ini terjadi masa naiknya muka laut yang meluas dan dimulainya suatu proses inversi tektonik yang mengaktifkan kembali blok-blok patahan lama. Mulai dari Miosen Atas sampai Resen terjadi masa turunnya muka laut dan proses inversi tektonik yang berlanjut dan mengangkat Pulau Madura.