PT KSM telah melakukan investasi secara agresif pada proyek eksplorasi detail (prospek Blok C)
di tahun 2007. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kenaikan harga nikel yang signifikan.
Total potensi cadangan yang dilaporkan yaitu sekitar 4,8 juta ton ore (Base Case) dengan kadar
rata-rata Ni 1,8%. Jumlah cadangan 4,8 juta diperoleh pada saat nilai stripping ratio maksimal.
Kendati demikian, pada saat periode berjalan tahun 2008, harga nikel LME terus mengalami koreksi
yang disebabkan oleh krisis finansial global sehingga manajemen memutuskan untuk menunda
proyek dalam rangka mencegah potensi kerugian yang lebih besar. Selama periode penundaan,
berbagai risiko dan ketidakpastian (harga), serta situasi yang telah berubah (status kawasan hutan),
membuat manajemen perlu melakukan re-evaluasi pada tahun 2021. KSM melakukan re-evaluasi
pada Blok C dengan mengembangkan tiga skenario, yaitu Skenario Base Case (SR maksimal),
Skenario Low (reserve) Case (SR optimum) untuk memaksimalkan NPV, kemudian Alternatif Base
Case dianalogikan sebagai kegiatan ekspansi jika manajemen memutuskan untuk menggunakan SR
optimum pada tahap studi kelayakan dan sewaktu-waktu berencana untuk memperpanjang umur
tambang. Ketiga skenario dievaluasi menggunakan metode DCF dan ROV. Dinamika pergerakan
harga nikel direpresentasikan oleh simulasi model diskrit trinomial tree Hull-White yang mencakup
proses mean reversion. Parameter Model Vasicek diaproksimasi dengan OLS menghasilkan nilai
???? = 0,27 dan a = 0,39.
Evaluasi konvensional DCF pada saat initial price LME $22.459 (11 Mei 2023) menunjukkan
Skenario Base Case dengan NPV tertinggi sekitar $52,05 juta, kemudian Alternatif Base Case $51,1
juta, dan Low Case $50,5 juta. Sedangkan metode ROV menggunakan option to delay dan option
to abandon, nilai SNPV pada Skenario Base Case sebesar $47,27 juta, Low Case $46,26 juta, dan
Alternatif Base Case $ 46,19 juta. Baik konvensional DCF maupun ROV memberikan hasil
keputusan terbaik pada Skenario Base Case. Investigasi lebih lanjut dilakukan dengan
menggunakan berbagai initial price untuk memvalidasi hasil keputusan. Selanjutnya
membandingkan hasil estimasi DCF dan ROV terhadap nilai proyek aktual. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ROV terbukti mampu memberikan hasil keputusan yang lebih baik dari
konvensional DCF.
Real Option Valuation memberikan petunjuk untuk tetap mengerjakan skenario dasar (Base Case)
dengan jumlah cadangan yang lebih besar dalam rangka mengkonservasi mineral. ROV dapat
memberikan nilai tambah dengan memperhitungkan fleksibilitas manajemen untuk mengerjakan,
menunda, atau meninggalkan proyek melalui probabilitas naik turunnya harga. Waktu yang tepat
untuk memulai investasi yaitu pada saat initial price lebih besar dari $15.008. Jika harga berada di
bawah treshold sebaiknya manajemen menunda investasi selama satu tahun dengan asumsi biaya
tunda sebesar $1 juta.