digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Irfan Ariq Rizqullah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia menyatakan bahwa Indonesia memiliki ketergantungan tinggi terhadap sumber energi fosil dan batubara yang mencapai 68% dari pasokan energi primer. Adanya Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Paris Agreement mendorong pengurangan penggunaan energi fosil, pengimplementasian energi terbarukan, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Sebagai hal pendukung, Indonesia memiliki cadangan gas alam yang tersebar di wilayah negara. Khususnya di Sulawesi, terdapat cadangan gas alam sebesar 3,93 TSCF. Terdapat rencana konstruksi PLTG di Bahodopi, Sulawesi Tengah yang membutuhkan suplai Liquified Natural Gas yang aman dan stabil sehingga dibutuhkan adanya pipa transmisi agar PLTG dapat beroperasi secara optimal. Pipa transmisi direncanakan untuk menghubungkan Bahodopi dengan fasilitas LNG terdekat di Batui. Dibutuhkan analisis pemilihan rute pipa dengan tujuan untuk menekan risiko-risiko biaya dan waktu konstruksi. Alternatif rute pipa dipilih berdasarkan matriks penilaian yang memperhitungkan faktor fisik, geopolitik, dan biaya. Desain pipa dilakukan menggunakan data dan kondisi yang sesuai dengan rute pipa yang terpilih. Pipa didesain menggunakan standar DNVGL-ST-F101 dalam penentuan tebal dinding pipa, DNV-RP-F109 dan ASME B31.4 untuk penentuan tebal beton pemberat yang memastikan kestabilan pipa di dasar laut, DNVGL-STF101 untuk pengecekan tegangan instalasi pipa, dan DNVGL-RP-F105 untuk screening fatigue dan ultimate limit state (ULS) akibat bentang bebas. Berdasarkan proses perencanaan dan desain dari studi ini, dipilih rute pipa hybrid yang terdiri dari segmen pipa darat dan segmen pipa bawah laut. Diperoleh tebal dinding pipa sebesar 10,3 mm untuk segmen pipa darat dan 14,3 mm untuk segmen pipa bawah laut. Pipa mencapai kestabilan absolut dengan menggunakan lapisan beton pemberat setebal 40 mm dengan parit sedalam 0,04 m dengan sudut 45°. Instalasi pipa yang dilakukan pada kedalaman maksimum 115 m telah memenuhi kriteria-kriteria tegangan. Panjang bentang bebas yang memenuhi screening fatigue dan ULS sebesar 14,4 m.