digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandemi menciptakan kerentanan yang meresahkan ketika organisasi mempercepat peralihan ke digitalisasi. Satu hal yang jelas adalah penyalahgunaan aset yang masih menjadi kategori penyalahgunaan terbesar dan salah satunya mengenai ancaman siber. Sehingga, penting untuk memiliki pengendalian internal yang efektif untuk mengidentifikasi dan mencegah berbagai jenis kecurangan. Meningkatnya kebutuhan untuk mempunyai fungsi audit internal dan manajemen risiko yang kuat terutama di perusahaan publik disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan pengawasan peraturan, tuntutan pemangku kepentingan yang lebih besar akan transparansi dan akuntabilitas, dan meningkatnya kompleksitas operasi bisnis. Dengan meningkatnya jumlah perusahaan publik berdampak terhadap meningkatnya kebutuhan akan efektivitas pengendalian internal dan sistem manajemen risiko untuk memastikan akurasi laporan keuangan, pencegahan fraud, dan memenuhi persyaratan regulator. Fungsi Internal Audit dan Risk Management dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi dan mitigasi potensial risiko serta dapat meningkatkan praktek tata kelola yang baik serta proses pengambilan keputusan yang lebih komprehensif. Fungsi yang kuat ini membutuhkan tenaga kerja yang memadai, personil terlatih, dan sumber daya untuk kinerja yang efektif dan efisien. PT STR Nasional Tbk (STR) didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan umum dengan nama STR Inc, Group Audit and Risk Management (GARM) merupakan salah satu Fungsi Korporat di STR, yang bertugas dalam bidang Internal Audit and Risk Management (IARM). Untuk memastikan GARM memenuhi tanggung jawabnya sebagai fungsi korporasi, ditentukan Indikator Kinerja Utama (KPI) yang ditinjau setiap semester oleh Dewan Direksi (BOD). Sayangnya, salah satu KPI terkait peran advisory dan supporting yaitu mendukung pemenuhan kebutuhan tenaga kerja IARM untuk Kantor Pusat dan Anak Perusahaan belum terpenuhi sejak tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi akar penyebab penurunan permintaan tenaga kerja rekruitmen baru dan merancang program kompetensi yang dibutuhkan oleh anak perusahaan agar dapat meningkatkan partisipasi permintaan tenaga kerja dari fungsi Audit Internal dan Manajemen Risiko anak perusahaan. Dengan menggunakan metode design thinking dan wawancara mendalam penulis dapat menentukan kerangka kerja untuk menyempurnakan program yang lebih relevan dengan kebutuhan kompetensi.