digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada bulan Desember 2022, proyek pengerukan pemeliharaan jalur pelayaran dimulai di salah satu lapanagn PT. Pertamina Hulu Mahakam. Rencana awal proyek ini akan selesai dilakukan pada 5 April 2023 (96,6 hari) dengan satu kapal keruk clamshell dan tiga set tongkang hopper yang ditarik oleh dua kapal tunda dan satu kapal tunda penanganan jangkar. Namun pada kenyataannya, tanggal penyelesaian pengerukan pemeliharaan alur lepas pantai yang dilakukan oleh PT. KERUK SEJAHTERA menggunakan crane barge KS 12, tertunda hingga 19 Mei 2023 (terlambat 43,4 hari). Dua masalah utama diidentifikasi menggunakan Analisis Situasi Kepner Tregoe (KT-SA) berdasarkan pengolahan data perusahaan dan satu masalah yang paling berkontribusi utama (kurangnya produksi sedimen harian; rencana awal adalah 1500 m3/hari) kemudian dianalisis menggunakan Masalah Kepner Tregoe Analisis (KT-PA) dan akar penyebab dibangun menggunakan cause-map dengan metode brainstorming yang disertakan dalam proses antara penulis dan beberapa Kru pengerukan PT. KERUK SEJAHTERA di crane barge KS 12 (kru tidak tahu bagaimana memprediksi kapan peralatan perlu diganti terutama untuk yang tidak termasuk dalam ruang lingkup inspeksi pihak ke-3). Teknik Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put on another use, Eliminate, Rearrange (SCAMPER) kemudian dibawakan dalam sesi brainstorming bersama kru pengerukan PT. KERUK SEJAHTERA di crane barge ABC untuk menghadirkan solusi alternatif untuk akar penyebab masalah. Selanjutnya hasil SCAMPER dibawa ke brainstorming denganaAsisten manajer operasi pengerukan PT. PHM, sebagai pemegang masalah dan ahli, dan menyaring tiga alternatif solusi yang paling memungkinkan. Ketiga kemungkinan solusi tersebut kemudian diuji dengan menggunakan metode Simple Multiple Attribute Rating Technique (SMART) dengan delapan tahapan yang dilakukan. Kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah biaya proyek pengerukan alur lepas pantai, jadwal proyek pengerukan alur lepas pantai, koordinasi dengan pihak lain, dan izin kerja (PTW) & derogasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proyek pengerukan di PT. Kasus saluran lepas pantai PHM dan solusi alternatif yang akan dibawa dalam pengerukan pemeliharaan saluran lepas pantai selanjutnya.