Penelitian ini bertujuan untuk merancang kebijakan pengembangan industri tepung tapioka sebagai usaha meningkatkan produksi dengan meminimumkan beban pencemar. Indikator kinerja yang digunakan untuk menilai keberhasilan kebijakan adalah tingkat produksi, jumlah tenaga kerja industri dan jumlah beban pencemar dalam limbah cair. Pendekatan sistem dinamis digunakan untuk memodelkan sistem industri tepung tapioka. Selanjutnya model digunakan untuk mengevaluasi beberapa skenario kebijakan. Model yang dibangun meliputi tujuh subsistem, yaitu : (i) subsistem permintaan, (ii) subsistem produksi, (iii) subsistem kapital, (iv) subsistem tenaga kerja, (v) subsistem ketersediaan ubikayu, (vi) subsistem pengolahan limbah cair, (vii) subsistem harga. Skenario-skenario kebijakan yang dievaluasikan pada model adalah skenario pengendalian harga bahan baku, skenario peningkatan tarif impor, skenario penghapusan PPN, skenario penurunan biaya pengumpul, dan skenario penggantian sistem IPAL. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penerapan setiap skenario dapat meningkatkan produksi dan penyerapan tenaga kerja industri. Namun untuk penurunan beban pencemar dalam limbah cair hanya dapat diturunkan oleh skenario penggantian sistem IPAL. Skenario gabungan yang memberikan hasil terbaik untuk peningkatan produksi dan penyerapan tenaga kerja industri dengan meminimumkan beban pencemar adalah skenario gabungan antara skenario pengendalian harga bahan baku, skenario peningkatan tarif impor, skenario penurunan biaya pengumpul dan skenario penggantian sistem IPAL.
Perpustakaan Digital ITB