digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Galih Ikhsan Fadillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Galih Ikhsan Fadillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Galih Ikhsan Fadillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Galih Ikhsan Fadillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Galih Ikhsan Fadillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Galih Ikhsan Fadillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Galih Ikhsan Fadillah
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Industri barbershop di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 20-30%. Kolega Barber memasuki industri ini melalui kemitraan karena kemudahan yang ditawarkannya. Kolega Barber bermaksud menciptakan ekosistem yang menguntungkan bagi industri barbershop dengan mendorong kolaborasi antara pengusaha, barber, dan industri terkait. Namun, mengevaluasi efektivitas sistem kemitraan saat ini dan memastikan bahwa sistem ini memenuhi kebutuhan masyarakat serta mendorong perkembangan bisnis, merupakan tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan utamanya adalah kurangnya standarisasi pada tata letak ruang barber, yang menyebabkan ketidaksesuaian di berbagai lokasi. Untuk mengatasi tantangan ini dan menciptakan model kemitraan bisnis yang berkelanjutan untuk Kolega Barber, dilakukan analisis komprehensif berdasarkan analisis 7P. Melalui wawancara dan pengamatan, data dikumpulkan dari 10 mitra Kolega Barber menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis situasi bisnis saat ini dari model kemitraan Kolega Barber dan mengembangkan strategi bisnis baru untuk memastikan keberlanjutannya. Analisis meliputi analisis pemangku kepentingan dan penyebab akar menggunakan diagram tulang ikan. Kerangka kerja seperti PESTEL, Porter's Five Forces, VRIO, dan SWOT digunakan untuk menilai lingkungan bisnis, industri, kompetensi internal, dan menyimpulkan temuan. Umpan balik yang diperoleh dari pengumpulan data mitra berperan dalam merumuskan rencana implementasi strategis untuk mencapai model kemitraan yang berkelanjutan. Rencana implementasi berfokus pada mengatasi masalah yang diidentifikasi, memperbaiki lingkungan bisnis industri barbershop, dan meningkatkan kompetensi inti Kolega Barber. Untuk mencapai model kemitraan yang berkelanjutan, Kolega Barber harus memprioritaskan empat poin utama: mengembangkan Prosedur Operasional Standar (SOP), fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan penghargaan, mendirikan program pemantauan dan pengendalian, serta memberikan dukungan promosi untuk outlet Kolega Barber. Dengan berfokus pada area kunci ini, Kolega Barber bertujuan untuk mencapai visinya dalam menciptakan model kemitraan bisnis barbershop yang berkelanjutan dan sukses di Indonesia.