digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Konflik bersenjata yang terjadi dalam operasi pertempuran udara menggunakan peralatan berteknologi canggih. Untuk mendukung operasi tersebut dibutuhkan data-data yang akurat sehingga misi yang akan dilakukan akan berhasil dengan optimal. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan pesawat tanpa awak. TNI Angkatan Udara telah menggunakan RPV tetapi baru terbatas digunakan sebagai target sasaran di udara (Target Drome) dalam latihan penembakan. Pengendalian pesawat RPV masih dilakukan secara visual sehingga mempunyai keterbatasan baik dalam manuver maupun radius terbangnya. Apabila pesawat RPV tersebut akan ditingkatkan kemampuannya sebagai pesawat intai, maka disamping dilengkapi peralatan pengindera juga dilengkapi dengan peralatan navigasi maupun instrurnen yang dibutuhkan. Agar data-data pengukuran dapat dimonitor dibawah,maka data-data hasil pengukuran tersebut harus dikirimkan ke bawah sehingga dapat digunakan baik sebagai informasi intelegen maupun sebagai pengendalian terbang pesawat RPV tersebut. Untuk pengiriman data dibutuhkan sistem komunikasi menggunakan gelombang radio. Disamping sistem komunikasi radio juga dibutuhkan modem FSK.