COVER Byan Sakura Kireyna Aji
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Byan Sakura Kireyna Aji
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Byan Sakura Kireyna Aji
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Byan Sakura Kireyna Aji
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Byan Sakura Kireyna Aji
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Byan Sakura Kireyna Aji
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Byan Sakura Kireyna Aji
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Byan Sakura Kireyna Aji
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Inovasi teknologi yang pesat telah menyebabkan efek samping yang tidak
diinginkan seperti pemanasan global dan perubahan iklim. Studi terbaru
melaporkan bahwa di era digital saat ini, banyak industri yang menggunakan
teknologi yang memakan energi di dalam gedung-gedung mereka. Sayangnya, hal
ini menimbulkan emisi karbon yang cukup besar yang sering kali tidak terpantau
dan tidak dikelola dengan baik. Tantangan ini juga terjadi pada gedung-gedung di
Institut Teknologi Bandung yang mengoperasikan berbagai fasilitas yang dapat
berkontribusi pada tingkat carbon footprint. Saat ini, belum terdapat sistem yang
memantau penggunaan energi dan produksi emisi pada setiap bangunan di Institut
Teknologi Bandung. Pendataan yang berhubungan dengan penggunaan energi
masih dilakukan secara manual dan tidak ada tindak lanjut terhadap informasi yang
diperoleh sehingga belum dapat diketahui bangunan mana saja yang berkontribusi
paling besar dan berpotensi menimbulkan lonjakan dalam jumlah emisi karbon di
Institut Teknologi Bandung.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, penelitian ini berfokus pada
pengembangan model pemantauan cerdas carbon footprint untuk bangunan di
Institut Teknologi Bandung dengan memanfaatkan fitur prediksi sehingga tindakan
pencegahan dapat dilakukan untuk menghindari kenaikan tingkat emisi karbon.
Pembangunan model ini melingkupi perbaikan alur informasi menggunakan
metode Business Process Reengineering (BPR), pengklasifikasian nilai
sustainabilitas bangunan dengan standarisasi penilaian Leadership in Energy and
Environmental Design (LEED) Assessment, dan pengembangan sistem prediksi
menggunakan Vector Auto Regression (VAR). Model ini diharapkan dapat
memberikan gambaran mengenai tingkat produksi karbon setiap gedung dan
proyeksi di masa depan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya
pengelolaan emisi di Institut Teknologi Bandung.