digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800







2023_TS_PP_MUHAMMAD_FAJARUDDIN_ABI_SUROSO_DAFUS.pdf
EMBARGO  2026-08-21 

2023_TS_PP_MUHAMMAD_FAJARUDDIN_ABI_SUROSO_LAMPIRAN.pdf
EMBARGO  2026-08-21 

Setelah revolusi industri terjadi antara tahun 1760-1850, peningkatan suhu bumi terjadi yang merupakan salah satu faktor terjadinya perubahan iklim. Perubahan iklim terjadi secara global yang berdampak pada setiap aspek kehidupan. Oleh sebab itu, manusia dituntut melakukan adaptasi terhadap dampak bencana perubahan iklim. Adaptasi perubahan iklim merupakan cara dalam menanggulangi dampak perubahan iklim, agar dapat melakukan penyesuain pada semua sektor kehidupan dan keterpaparannya. Dalam konteks menaggulangi dampak perubahan iklim di wilayah pesisir, kawasan pesisir Pantai Pondok bali, Kabupaten Subang merupakan salah satu wilayah di utara pulau jawa yang sudah terdampak bahaya bencana perubahan iklim. Desa Mayangan dan Desa Legon Wetan yang terletak di wilayah pesisir Pantai Pondok bali ini sudah terdampak beberapa bahaya bencana perubahan iklim seperti 1. Kenaikan Muka Air Laut; 2; Abrasi; 3. Banjir rob. Dampak-dampak tersebut sudah mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat pedesaan pesisir Pantai Pondok Bali. Beberapa cara sudah dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat salah satunya adalah pembangunan infrastruktur pemecah gelombang sepanjang 300m. Intervensi pemerintah pusat dengan membangun infrastruktur penanggulangan bencana dirasa kurang efektif. Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk merumuskan strategi adaptasi yang berbasis komunitas. Pendekatan adaptasi berbasis komunitas adalah proses adaptasi yang diinisiasi oleh komunitas berdasarkan pengalaman, prioritas, pengetahuan, dan kapasitas komunitas dalam menyusun strategi adaptasi terhadap dampak bahaya perubahan iklim. Penelitian ini merumuskan strategi adaptasi berbasis komunitas di pedesaan pesisir kawasan Pantai Pondok Bali dengan (1) menganalisis bahaya perubahan iklim; (2) menganalisis pilihan adaptasi; (3) menganalisis pemetaan kemitraan adaptasi; (4) menganalisis kebijakan pemerintah. Hasil analisis menunjukan bahwa bencana banjir rob, kenaikan muka air laut, abrasi, dan penurunan sudah terjadi dihampir seluruh Desa Mayangan dan Desa Legon Wetan. Pilihan adaptasi masih dilakukan secara individu belum dilakukan secara komunal. Para pemangku kepentingan perlu berkordinasai dalam upaya penanggulangan dampak perubahan iklim dan membuat kebijakan yang berasal dari pengetahuan lokal, pengalaman, prioritas, dan kapasitas masyarakat Desa Mayangan dan Desa Legon Wetan. Kapasitas masyarakat dalam mengadopsi adaptasi berbasis komunitas terhadap perubahan iklim di wilayah pesisir Pantai Pondok bali masih cukup rendah. Indikasi masih rendahnya adaptasi berbasis komunitas adalah penyelsaian secara invidu dan tidak harmonisnya hubungan para pemangku kepentingan. Strategi adaptasi dilaksanakan dengan beberapa tahap, yaitu tahap pengumpulan informasi mengenai bencana perubahan iklim apa saja yang terjadi, melakukan idetifikasi pilihan adaptasi berdasarkan masukan dari masyarakat, pemetaan pemangku kepentingan agar berkordinasi, merancang strategi atau kebijakan penangganan perubahan iklim di wilayah pesisir berdasarkan input masyarakat dan kolaborasi stakeholder, serta keberlanjutan sistem pembangunan pesisir.