digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dwina Nugraha
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Dwina Nugraha
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Dwina Nugraha
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dwina Nugraha
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dwina Nugraha
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dwina Nugraha
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dwina Nugraha
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dwina Nugraha
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Prediksi curah hujan Subseasonal to Seasonal (S2S) sebagai pengisi gap antara prediksi cuaca dan prediksi musim, dapat dimanfaatkan sebagai informasi pendukung dalam pengambilan keputusan terkait kegiatan mitigasi bencana hidrometeorologi. Namun, ketidakpastian pada model global menyebabkan performa model dapat berbeda-beda untuk setiap wilayah dan periode waktu. Sehingga perlu adanya evaluasi performa model sebelum hasil prediksinya dapat dimanfaatkan di wilayah Indonesia. Pada penelitian ini dievaluasi performa prediksi probabilistik curah hujan S2S dari Multi-model Ensemble (MME) gabungan tiga model pada proyek the North American Multi-Model Ensemble phase 2 (NMME-2). Evaluasi dilakukan pada periode Boreal Summer (Mei Oktober) dan Boreal Winter (November April), serta ketika terdapat fenomena variabilitas iklim skala subseasonal Madden Julian Oscillation (MJO). Hasil evaluasi menunjukkan prediksi curah hujan S2S dari MME tiga model NMME-2 cukup akurat dan dapat diandalkan pada periode Boreal Summer (Mei Oktober) untuk wilayah Sumatra bagian tengah, Sumatra bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, Jawa, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian selatan, dengan rentang nilai CRPS 4-16 mm/7 hari dan reliabilitas kategori perfect. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada performa prediksi curah hujan S2S antara periode MJO aktif dan MJO tidak aktif. Perbedaan nilai CRPS antara kedua periode tersebut hanya berkisar 0,8-1,2 mm/7 hari dan tidak terdapat perbedaan kategori reliabilitas dalam agregat wilayah se-Indonesia, serta tidak terdapat perbedaan pola yang signifikan secara spasial. Berdasarkan hasil yang didapatkan, prediksi curah hujan S2S model NMME-2 memiliki potensi untuk dapat dimanfaatkan sebagai informasi pendukung terkait kegiatan mitigasi bencana hidrometeorologi pada beberapa wilayah dan periode waktu di Indonesia.