digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. PLN (Persero) UIP3B Sumatera sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis ketenagalistikan bertanggung jawab terhadap kontinuitas aliran listrik dari pembangkit ke masyarakat melalui jaringan transmisi di Pulau Sumatera. Proses pengelolaan energi yang dilakukan oleh UIP3B Sumatera saat ini telah mempertimbangkan aspek ekonomi, kehandalan dan mutu dalam pengoperasian sistem tenaga listrik sumatera. Adanya visi dan kebijakan pemerintah Indonesia terhadap lingkungan terkait bebas karbon atau net zero emission pada tahun 2060 akan sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan bisnis PT. PLN (Persero) UIP3B Sumatera terutama saat akan diterapkannya pajak karbon terutama pada pembangkit PLTU (pembangkit dengan energi primer batubara). Dengan akan diberlakukannya pajak karbon, menuntut perusahaan untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan ini. Adanya aspek lingkungan akan menjadi aspek tambahan dan perhatian utama dalam mengoperasikan sistem ketenagalistikan di Sumatera. Terhadap rencana penerapan pajak karbon ini, salah satu adaptasi yang dilakukan oleh PT.PLN (Persero) UIP3B Sumatera adalah melakukan pengelolaan energi dengan memasukkan variabel emisi karbon saat melakukan proses pengoptimalan mengunakan perangkat lunak jROS-Siemens. Hal ini bertujuan untuk memperoleh besaran emisi CO2e yang kemudian dihitung dengan menggunakan mekanisme Cap and Tax sehingga didapatkan besaran pajak karbon dari unit PLTU di Sistem Sumatera. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua studi kasus, yaitu kasus dasar dan kasus dengan menambahkan variabel emisi karbon di dalam proses optimalisasi. Indikator perubahan terlihat pada perbedaan Biaya Pokok Produksi (BPP) masing masing unit PLTU atau perubahan BPP dari Sistem Sumatera dengan menggunakan nilai pajak karbon sebesar Rp. 30 / kgCO2e. Hasil dari proyek tugas akhir ini digunakan untuk melihat pengaruh emisi karbon dalam proses optimalisasi guna menghasilkan energi hijau dan sebagai alat bantu dispatcher dalam pengoperasian Sistem Sumatera.