Roda kereta api merupakan bagian dari sistem perangkat roda dari boogie, proses
pembuatan roda kereta api bisa dengan proses pengecoran atau tempa. Komponen
ini merupakan komponen konsumabel karena keausan atau cacat yang ditimbulkan
pada saat pemakain. Pada proses pemakaian roda kereta api mengalami cacat
spalling, berupa rongga kecil-kecil dipermukaan roda pada bagian rim. Rongga
tersebut dapat mengakibatkan konsentrasi tegangan baru dipermukaan roda.
Sementara dari proses pembuatan produk hasil coran rentan terhadap cacat
interdendritic microporosity yang sulit dihindari. Akan tetapi masih
memungkinkan dapat dihilangkan dengan proses hot working pada proses tempa.
Namun kedua material tersebut masih tetap diakomodir dalam standar, meskipun
terdapat perbedaan spesfikasi dari masing-masing jenis roda dengan komposisi dan
proses perlakuan panas yang sama.
Dalam penelitian ini konsentrasi tegangan pada permukaan roda kereta api
disimulasikan dengan cara membuat dan menguji sampel uji tarik kuasi statis,
dengan memberikan notch dibagian tengah sampel dengan variasi konsentrasi
tegangan (Kt): 1; 1,64; 1,77; 3,3. dengan mevariasikan dimensi notch yang tentu
juga dapat ditentukan triaxialitasnya. Material spesimen adalah material roda kereta
api coran hasil normalizing, material roda kereta api coran hasil quench-temper,
material roda kereta api hasil tempa as it is dan material roda kereta api tempa hasil
quench temper. Dari penelitian ini dapat diketahui pengaruh konsentrasi tegangan
pada material roda kereta api coran maupun tempa. Dimana hasilnya menunjukan
akibat kenaikan konsentrasi tegangan menurunkan gaya diperlukan untuk
mematahkan material namun meningkatkan kekuatan tarik maksimumnya karena
fenomena notch strengthening. Sementara keuletannya menurun seiring dengan
naiknya triaxiality yang berdampak menurunanya ketangguhan material yang
dinyatakan dalam MPa.% yaitu energi yang diperlukan untuk mematahkan material
tersebut. Pengaruh konsentrasi tegangan pada ketangguhan material dari nilai
Mpa.% tertinggi sampai terendah berturut-turut sebagai berikut: roda kereta api
tempa hasil quench temper, roda kereta api coran hasil quench temper, roda kereta
api tempa as it is dan terakhir roda kereta api coran hasil normalizing.