Pandemi Coronavirus Disease 2019 memberikan dampak global yang cukup signifikan terhadap semua aspek, termasuk sektor pendidikan. Dengan adanya regulasi seperti pembatasan sosial yang diberlakukan oleh pemerintah melalui peraturan, mengakibatkan pembelajaran tatap muka tidak dapat dilaksanakan seperti biasanya, sehingga seluruh institusi dan perguruan tinggi beralih secara adaptif ke metode pembelajaran daring, diikuti dengan metode pembelajaran hibrida dengan teknologi digital dan berbagai fasilitas pendukungnya. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi institusi pendidikan, dosen, dan mahasiswa untuk melakukan transisi metode pembelajaran di masa pandemi. Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan adanya hubungan positif antara metode pembelajaran dengan perilaku belajar. Namun, masih terbatasnya jurnal penelitian terutama yang membandingkan ketiga metode pembelajaran (daring, hibrida, luring) terhadap perilaku belajar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara metode pembelajaran daring, hibrida, dan luring terhadap perilaku belajar di Institut Teknologi Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana menggunakan SPSS versi 27 (v.27) untuk mengukur satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang dianalisis adalah metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan perilaku belajar sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui Google Forms kepada mahasiswa S1 Institut Teknologi Bandung angkatan 2019, 2020, dan 2021 yang telah menjalani dan merasakan metode pembelajaran daring, hibrida, dan luring sebanyak 156 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara Metode Pembelajaran Daring dengan Perilaku Belajar Daring, Metode Pembelajaran Hibrida dengan Perilaku Belajar Hibrida, dan Metode Pembelajaran Luring dengan Perilaku Belajar Luring.