BAB 1 George Abraham Tuwan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 George Abraham Tuwan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 George Abraham Tuwan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 George Abraham Tuwan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 George Abraham Tuwan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA George Abraham Tuwan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terowongan Samarinda memiliki geometri tapal kuda, eggshaped dengan panjang
vertikal 10.5 m dan panjang horizontal 12.8 m yang akan digali menggunakan
metode top and bench. STA 0+425 (BH-04) merupakan konstruksi terowongan
terdalam dengan ke dalaman 62 m dan berada pada litologi batu pasir. Maka dari
itu diperlukannya analisis kestabilan terowongan melalui penerapan penyangga
awal H-Beam menggunakan rekomendasi penyangga awal dengan metode
klasifikasi massa batuan Terzaghi, Q-System, dan RMR dengan perhitungan empiris
dan numerik yang akan dimodelkan secara 3D, kemudian akan disandingkan hasil
keduanya. Dengan hasil empiris, didapatkan bahwa nilai faktor keamanan terendah
dari tiap metode adalah 1.6 hingga 6.0 dan dengan hasil numerik 3D yang telah
direkomendasi, didapatkan bahwa nilai ?1 yang terus meningkat dari kondisi awal
yang mengartikan adanya arch effect sehingga akan terjadinya redistribusi tegangan
pada struktur terowongan. Nilai vertical displacement terbesar 5.5 mm dengan nilai
vertical strain 0.09% dan nilai horizontal displacement konvergen terbesar 0.5 mm
dengan nilai horizontal strain 0.04%. Nilai extrusion terbesar pada kemajuan
terowongan sebesar 2.9 mm dan nilai faktor keamanan penyangga lebih besar dari
1.5. Dengan demikian, penerapan penyangga awal hasil rekomendasi layak untuk
diterapkan pada konstruksi Terowongan Samarinda.