digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Julius Yahya
PUBLIC Irwan Sofiyan

Peraturan SNI 2847 yang telah mengikuti perkembangan terkini struktur penaham gempa dimulai pada tahun 2013, dimana SNI 2847:2013 menggantikan SNI 03- 2847-1992. Tetapi pada pengaplikasian di lapangan, terdapat masa tunggu 2 tahun terkait dengan pengaplikasian peraturan yang disyaratkan. Sistem rangka pemikul momen dapat dibagi menjadi 3 tipe baik untuk beton maupun baja, yaitu sistem rangka pemikul momen biasa (SRPMB), sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM), dan sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Berdasarkan SNI 1726:2019, SRPMB hanya diperbolehkan pada daerah dengan Kategori Desain Seismik (KDS) B. Pada studi ini, penulis mengasumsikan bahwa struktur dibangun pada masa tunggu pengaplikasian SNI 2847:2013, sehingga peraturan detailing SRPMK belum diadopsi sepenuhnya dan dapat dikategorikan sebagai SRPMB. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi pada bangunan eksisting untuk mengetahui keandalan struktur eksisting terhadap beban gempa. Jika struktur eksisting tidak memenuhi kriteria penerimaan yang sudah disyaratkan, maka diperlukan peningkatan kinerja struktur sehingga dapat memenuhi kriteria penerimaan. Salah satu alternatif yang sudah dikembangkan untuk meningkatkan kinerja struktur eksisting adalah penambahan sistem isolasi dasar dengan tipe lead rubber bearing (LRB). Pada studi ini, akan dianalisis bangunan sekolah eksisting yang terletak di kota Bandung dengan kondisi tanah sedang (SD). Bangunan sekolah eksisting akan dievaluasi dengan metode analisis non-linear riwayat waktu (NLTHA) dengan 11 (sebelas) pasang gempa yang diskalakan dengan metode spectral matching terhadap respon spektrum Bandung. Selanjutnya akan dibandingkan percepatan lantai atap, gaya geser dasar, rasio simpangan antarlantai, serta level kerusakan elemen struktur sebelum dan setelah ditambahkan sistem isolasi dasar.