digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alicia Lidwina Andriani
PUBLIC Irwan Sofiyan

Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerawanan terhadap gempa bumi yang tinggi. Beberapa struktur bangunan yang masih berdiri belum sepenuhnya dirancang sesuai dengan standar dan peraturan gempa yang terbaru. Standar dan peraturan terdahulu seperti PBI-1971 dan PMI-1971 relatif lebih tidak konservatif dibandingkan dengan peraturan kegempaan yang berkembang saat ini. Tingginya tingkat kerawanan Indonesia terhadap gempa bumi menuntut berbagai infrastruktur penting untuk mampu bertahan ketika terjadi gempa bumi. Untuk itu, perlu dilakukan analisis kerentanan struktur yang dirancang dengan peraturan terdahulu terhadap gempa masa depan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis kerentanan struktur terhadap gaya gempa adalah dengan membentuk kurva kerapuhan struktur. Kurva kerapuhan struktur akan menunjukkan tingkat kerentanan struktur terhadap berbagai intensitas gaya gempa. Dalam membentuk kurva kerapuhan struktur, digunakan metode analisis riwayat waktu. Rekaman gempa yang digunakan dalam analisis riwayat waktu akan diskalakan terlebih dahulu terhadap respon spektrum yang berada pada kota Bandung. Struktur tinjauan dimodelkan secara tiga dimensi sehingga akan digunakan rekaman gempa untuk arah-x dan arah-y. Kurva kerapuhan yang didapatkan juga akan berbeda untuk arah-x dan arah-y. Kriteria tingkat performa struktur yang digunakan mengikuti ketentuan pada FEMA 356. Pembentukan kurva kerapuhan struktur juga akan dilakukan untuk struktur dengan perbaikan berupa penambahan sistem isolasi dasar tipe double friction pendulum system (DFPS). Pembentukan kurva kerapuhan struktur dengan analisis non-linear riwayat waktu dilakukan menggunakan 8 pasang gempa riwayat waktu. Struktur kemudian akan dianalisis dengan metode incremental dynamic analysis (IDA) dengan meningkatkan intensitas gempa secara bertahap untuk mendapatkan kegagalan pada masing-masing tingkat performa struktur Melalui kurva kerapuhan struktur, dapat ditentukan performa struktur terhadap beban gempa dengan intensitas tertentu. Kurva kerapuhan struktur juga dapat menunjukkan efek dan kinerja isolasi dasar pada struktur dalam meningkatkan performa struktur terhdaap gaya gempa.