digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lingkungan bisnis saat ini sangat kompetitif, dan perusahaan menghadapi tantangan signifikan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Namun dengan strategi employer branding yang, bisnis dapat meningkatkan engagement karyawan, menarik, dan mempertahankan talenta terbaik, serta meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Perusahaan juga perlu menerapkan strategi manajemen kinerja yang efektif yang sejalan dengan strategi employer branding mereka untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi manajemen kinerja melibatkan pengukuran dan pengembangan kinerja individu dan tim sembari menyelaraskan upaya mereka dengan tujuan strategis organisasi. Beberapa studi penelitian telah mengeksplorasi hubungan antara sistem manajemen kinerja dan engagement karyawan, dan penilaian kinerja reguler adalah salah satu ukuran yang dapat meningkatkan keterlibatan karyawan dengan memberi mereka arahan dan kejelasan tentang peran dan tanggung jawab mereka. Menurut laporan tahun 2018 oleh Bank Dunia, Indonesia diperkirakan akan mengalami kekurangan bakat sekitar sembilan juta profesional terampil dan semi terampil antara tahun 2018 dan 2030. Sebaliknya, kebutuhan akan profesional teknologi terampil telah meningkat secara signifikan setelah COVID-19 pandemi. Akibatnya, memperoleh talenta yang memenuhi syarat untuk mengisi posisi teknologi menjadi semakin menantang. Mempertahankan karyawan terbaik tetap menjadi tantangan bagi sebagian besar perusahaan, termasuk Plabs. Untuk mengembangkan strategi manajemen kinerja yang efektif untuk Plabs, sangat penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting dalam mempertahankan karyawan, terutama dalam konteks manajemen kinerja. Berdasarkan penelitian, telah diidentifikasi lima nilai kunci yang mempengaruhi kinerja karyawan. Nilai ini akan dianalisia lebih lanjut menggunakan metode TF-IDF di Python. Hasilnya meliputi faktor ekonomi seperti gaji dan kompensasi, peluang pengembangan seperti pelatihan dan pengembangan, faktor sosial seperti kolaborasi, faktor pekerjaan seperti beban kerja dan feedback, dan faktor brand-image seperti kualitas pekerjaan. Strategi manajemen kinerja yang diusulkan untuk Plabs terdiri dari pengembangan tujuan kinerja, membedakan kompensasi, dan memberikan feedback secara teratur. Dengan menerapkan rekomendasi ini, Plabs dapat memastikan bahwa ii karyawannya mengetahui dengan jelas apa yang diharapkan dari mereka, mendapatkan kompensasi yang adil, dan menerima feedback yang mereka perlukan untuk meningkatkan kinerja mereka.