Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh Work Life Balance terhadap Kinerja Karyawan, dan pengaruh masing-masing dimensi dari Work Life Balance terhadap kinerja karyawan di Universitas Terbuka Jakarta. Variabel Work Life Balance diukur dengan 15-item pertanyaan yang ditemukan di bangun oleh Hayman (2005), indikator-indikator ini adalah indikator yang telah diadaptasi dari skala 19-item yang awalnya dikembangkan oleh Fisher-McAuley et al. (2003). Skala 15 item indikator pertanyaan untuk mengukur Work Interference with Personal Life (WIPL), Personal Life Interference with Work (PLIW), dan Work Personal Life Enhancement (WPLE) sebagai tiga dimensi konstruk WLB sebagaimana dikemukakan oleh (Agha, Khan, 2017). Kinerja Karyawan diukur dengan menggunakan Alat ukur prestasi kerja individu yang dikembangkan oleh Koopmans adalah seperangkat laporan diri yang berisi pernyataan-pernyataan yang relevan dengan indikator ketenagakerjaan secara umum (Koopmans et al., 2015). skala laporan diri 18-item singkat, Individual Work Performance Questionnaire (IWPQ), yang mengukur dimensi utama kinerja pekerjaan (kinerja tugas, kinerja kontekstual, dan perilaku kontraproduktif) dalam berbagai macam pekerjaan (Ramos-Villagrasa, et al., 2020).
Responden adalah pegawai struktural dan fungsional Universitas Terbuka Jakarta. Respon dari responden kemudian diolah dengan menggunakan SPSS 24.0 melalui analisis statistik deskriptif, dan analisis regresi linier sederhana. Temuan penelitian ini adalah Work Life Balance secara rata-rata berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan, dimensi Work Life Balance: WIPL berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan, dimensi Work Life Balance PLIW tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan, Work Life Balance dimensi - WPLE berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.