digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

23521071 Insan Ganang Putranda.pdf
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Teknologi semakin berperan penting di dalam pendidikan, tidak terkecuali musik, melalui inovasi aplikasi immersive yang dapat membantu belajar dan berlatih kemampuan bermain. Salah satu alat musik yang populer digunakan untuk berlatih adalah alat musik tuts seperti piano. Belajar piano tidak mudah serta membutuhkan waktu yang lama, sehingga banyak pelajar drop out. Berbagai penelitian VR (virtual reality) dan AR (augmented reality) telah dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar serta keterampilan dan pengetahuan dalam bermain alat musik tuts. Namun, aplikasi-aplikasi tersebut menggunakan MIDI (Musical Instrument Digital Interface) untuk validasi nada. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi implementasi mixed reality, yang merupakan bagian dari AR, melalui kemampuan pemrosesan suara atau tanpa menggunakan jalur MIDI, dan pendekatan game untuk meningkatkan kemampuan dan motivasi pembelajaran piano. Penelitian ini menggunakan perangkat HoloLens 2, metode FFT (Fast Fourier Transform), dan deteksi puncak untuk mendeteksi nada dan membandingkan berbagai fungsi window untuk menentukan yang paling akurat melalui tiga tahap pengujian. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dianalisis menggunakan HMSAM (Hedonic-Motivation System Adoption Model). Hasilnya adalah bahwa fungsi window Blackman-Harris memiliki kinerja terbaik dengan tingkat akurasi 97,28% saat diuji pada lagu-lagu kompleks. Selain itu, dari 31 pengguna yang diuji dan dievaluasi menggunakan HMSAM, terungkap bahwa rasa penasaran dan kesenangan adalah faktor yang paling signifikan dalam mempengaruhi penggunaan aplikasi tersebut. Tingkat efektivitas pembelajaran dalam melatih dua tangan dikategorikan sebagai moderat dengan peningkatan skor sebesar 31,28%. Meskipun penggunaan pemrosesan audio memiliki batasan, penggunaannya masih dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk menjaga motivasi pengguna dalam belajar piano.