BAB 1 Abda Alif Lam Ha
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Abda Alif Lam Ha
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Abda Alif Lam Ha
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Abda Alif Lam Ha
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Abda Alif Lam Ha
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Abda Alif Lam Ha
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Sektor pertambangan bawah tanah memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi,
oleh karena itu diperlukan pengendalian risiko untuk mencegah terjadinya
kecelakaan. Salah satu pengendalian risiko yang penting dalam kegiatan
pertambangan adalah merancang pilar yang stabil. Penelitian ini menggunakan
metode elemen hingga dalam perangkat lunak RS2 untuk memodelkan pilar
tambang bawah tanah. Dalam pemodelan menggunakan kriteria Hoek-Brown,
digunakan variasi nilai rasio tegangan horizontal dibagi dengan vertikal 0.5, 1, 2
untuk field stress. Selanjutnya, bentuk elemen dan jumlah titik di sekitar pilar
divariasikan mulai dari 50 hingga 500 dengan kelipatan 50. Batuan yang digunakan
dalam pemodelan ini memiliki perilaku strain softening. Faktor keamanan dan
strength factor pilar dipengaruhi oleh jumlah titik di sekitar pilar. Ketika jumlah
elemen ditingkatkan faktor keamanan dan strength factor menunjukkan nilai yang
fluktuatif. Meskipun demikian, secara umum terdapat kecenderungan penurunan
faktor keamanan dan strength factor. Namun, pada variasi nilai rasio tegangan
horizontal 0.5 strength factor cenderung tetap konstan setelah jumlah elemen
mencapai angka yang besar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam
pemodelan ini, semakin banyak elemen dan titik yang digunakan, faktor keamanan
dan strength factor cenderung menurun secara umum. Namun, ada perbedaan
dalam perilaku strength factor tergantung pada nilai k yang digunakan, di mana
pada variasi nilai rasio tegangan horizontal 0.5 strength factor cenderung stabil
setelah jumlah titik mencapai angka yang besar.