ABSTRAK Marcel Adrian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Asam lemak tak jenuh ganda atau Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) merupakan
asam lemak penting yang memiliki manfaat dalam bidang bidang nutrasetikal,
kosmeseutikal, dan farmaseutikal. PUFA dapat diproduksi oleh mikroorganisme,
terutama mikroalga sebagai lipid. Pada penelitian ini digunakan mikroalga
Scenedesmus sp. yang diketahui dapat menghasilkan lipid sebesar 13 – 40 % (b/b)
berat kering. Kultivasi dilakukan dengan dua metode, yaitu secara fotoautotrof dan
fotoheterotrof untuk membandingkan pengaruh kedua metode kultivasi terhadap
pertumbuhan serta akumulasi lipid oleh Scenedesmus sp. Pada kultivasi
fotoheterotrof digunakan gula dengan konsentrasi 3 g.L-1, yaitu monosakarida
(glukosa dan fruktosa) serta disakarida (sukrosa). Tujuan penelitian ini adalah untuk
membandingkan pengaruh jenis gula pada pertumbuhan dan akumulasi lipid. Pupuk
NPK 1 g.L-1 digunakan sebagai medium kultivasi. Kultivasi dilakukan selama 216
jam pada volume kerja 800 mL dengan kondisi 25 °C, pH awal 7,5 – 8, konsentrasi
inokulum 106 sel.mL-1 dengan volume 10% (v/v). Pada penelitian ini juga
dibandingkan kinetika pertumbuhan Scenedesmus sp. pada kultivasi fotoautotrof
dan fotoheterotrof ketiga gula. Model pertumbuhan Scenedesmus sp. dibuat
menggunakan persamaan logistik untuk seluruh variasi perlakuan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kultivasi fotoheterotrof mampu meningkatkan akumulasi
biomassa dengan meningkatkan laju pertumbuhan spesifik dari 0,06 ± 0,001 jam-1
menjadi 0,08 ± 0,005 jam-1. Kultivasi fotoheterotrof juga meningkatkan konsentrasi
lipid yaitu dari 0,10 ± 0,019 g.L-1 menjadi 0,22 ± 0,066 g.L-1. Pada perbandingan
tiga gula, didapatkan glukosa menjadi gula yang paling baik disusul oleh sukrosa,
dan fruktosa. Laju pertumbuhan spesifik variasi glukosa, fruktosa, dan sukrosa
berturut-turut adalah 0,08 ± 0,005 jam-1, 0,06 ± 0,003 jam-1, dan 0,06 ± 0,001 jam-
1, sedangkan konsentrasi lipid variasi glukosa, fruktosa, dan sukrosa berturut-turut
adalah 0,22 ± 0,066 g.L-1, 0,13 ± 0,030 g.L-1, dan 0,17 ± 0,006 g.L-1. Kultivasi
fotoautotrof memiliki nilai YX/S-amonia dan YP/S-amonia tertinggi dengan nilai berturutv
turut 8,57 g g-1 dan 3,11 g g-1. Sedangkan terhadap substrat gula, sukrosa memiliki
nilai YX/S-gula dan YP/S-gula tertinggi dengan nilai berturut-turut adalah 0,30 ± 0,113 g
g-1 dan 0,09 ± 0,025 g g-1. Produktivitas lipid tertinggi dihasilkan oleh variasi gula
glukosa dengan nilai 1,00 ± 0,308 mg.L-1 jam-1. Persamaan logistik dapat
memodelkan pertumbuhan variasi fotoautotrof serta fotoheterotrof gula dan
sukrosa.