digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Liana Oktaviani Nur Izmi
PUBLIC yana mulyana

Akibat adanya pandemi COVID-19 masyarakat Indonesia memiliki kepedulian yang lebih tinggi mengenai kesehatan. Semakin meningkatnya kesadaran untuk menjaga kesehatan setelah pandemi COVID-19 merupakan sebuah peluang besar bagi Indonesia untuk berinovasi dalam membuat suplemen herbal peningkat imunitas tubuh atau yang sering disebut sebagai senyawa imunostimulan. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan adalah ciplukan (Physalis angulata L.) terutama bagian buahnya. Buah ciplukan memiliki kandungan polifenol dan vitamin C yang dapat meningkatkan kinerja sistem imun. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik ekstrak mikropartikel buah ciplukan (EMC) dengan menganalisis ukuran partikel menggunakan PSA dan SEM serta penapisan fitokimia, menentukan efektivitas imunostimulan EMC dengan pengujian secara in vivo, dan mengembangkan formula tablet hisap EMC dengan keberterimaan pasien yang tinggi. Partikel EMC memiliki ukuran 1,31 µm dengan indeks polidispersitas 0,438 dan terbukti mengandung senyawa fenolik. EMC dengan dosis 37,8 mg/kg BB tikus terbukti mampu meningkatkan jumlah sel darah putih (113,94%) dan sel limfosit (101,4%) pada hari ke-14 dibandingkan dengan kelompok kontrol (99,65%). Pada organ limfa, EMC terbukti dapat meningkatkan nilai indeks organ limfa (0,53%), jumlah sel limfosit (73 sel), dan secara signifikan meningkatkan diameter pulpa putih (531,81 µm) dibandingkan kelompok kontrol (0,43%; 69 sel; 278,04 µm). Pada organ hati, EMC secara signifikan meningkatkan indeks organ hati (4,50%), dan ekspresi reseptor manosa (25,72%) terhadap kontrol (4,06%; 8,13%). Sehingga dapat disimpulkan EMC dengan dosis 37,8 mg/kg BB tikus memiliki efektivitas imunostimulan. Sediaan tablet hisap EMC dengan formula Na-CMC 4% sebagai pengikat terbukti menghasilkan tablet hisap yang baik dan memenuhi segala persyaratan evaluasi tablet hisap.