digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Rafi Ramadhan Taufik
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Proses pembuatan biohidrokarbon melalui dekarboksilasi sabun basa logam menghasilkan produk samping berupa logam karbonat. Logam karbonat ini dapat kembali menjadi logam oksida melalui proses pemanasan hingga temperatur dekomposisinya atau disebut juga dengan proses kalsinasi. Proses kalsinasi membutuhkan energi yang besar sehingga jenis energi yang dipakai akan mempengaruhi nilai keekonomian pada proses ini. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi operasi serta menentukan perbandingan optimum pada pemanasan campuran magnesium karbonat (MgCO3) dengan bahan bakar karbon. Hasil kalsinasi ini berupa magnesium oksida (MgO) yang dianalisis menggunakan XRD. Parameter pada proses kalsinasi ini adalah laju alir oksigen, massa MgCO3, serta massa bahan bakar karbon berupa briket batok kelapa. Proses kalsinasi tersebut dilakukan dengan menggunakan MgCO3 sebanyak 1, 2, dan 3 gram serta dengan massa bahan bakar karbon sebanyak 10 dan 15 gram, adapun laju alir oksigen yang digunakan yaitu 1,5; 2; dan 2,5 L/menit. MgCO3 pada analisis XRD memiliki puncak pada sudut difraksi 8°, 15°, 22° dan 31°. sedangkan senyawa MgO memiliki puncak pada sudut difraksi 37°, 43°, 62° dan 79°. Berdasarkan hasil penelitian, MgO pada hasil kalsinasi menunjukkan sudut difraksi yang hampir sama dengan hasil analisis XRD pada MgO murni serta perolehan tertinggi diperoleh pada variasi massa MgCO3 1 gram, massa karbon 15 gram, dan laju alir oksigen 2 L/menit sebesar 47,2%.