Salah satu contoh produk anuitas multiple life (mencakup lebih dari satu orang)
yaitu reversionary annuity, yaitu produk anuitas hidup untuk dua orang atau lebih
anuitan yang pembayaran anuitas akan dimulai setelah salah satu anuitan yang
telah ditentukan di polis meninggal terlebih dahulu sampai pihak anuitan lainnya
meninggal juga. Jenis anuitas ini dimodifikasi menjadi anuitas keluarga yang terdiri
dari suami, istri, dan anak yang pembayaran anuitas dimulai bulan berikutnya setelah
pembayaran kontribusi (premi) sekaligus dilakukan oleh peserta. Perhitungan
tanahud (komponen risiko dari kontribusi) biasanya dengan mengasumsikan kebebasan
peubah acak sisa waktu hidup antar pihak anuitan. Namun, hal tersebut kurang
relevan dengan keadaan sesungguhnya karena pihak suami dan istri, suami dan anak,
serta istri dan anak terdapat kebergantungan kelangsungan hidupnya. Penelitian ini
memperhitungkan kebergantungan tersebut pada saat memodelkan sebaran bersama
sisa waktu hidup antara pihak bersangkutan. Sebaran bersama sisa waktu hidup
antar anuitan dimodelkan dengan Copula Archimedian yang dibangun dari sebaran
marginal masing-masing anuitan yang sebarannya mengikuti nilai mortalitas pada
Tabel Mortalitas Indonesia IV 2019 yang diekstrapolasi menggunakan model mortalitas
gabungan yang disebut Model HKK. Penelitian ini juga memperhitungkan tingkat
margin aktuaria menggunakan data BI-7 day (reverse) repo rate yang diestimasi
dengan himpunan fuzzy. Model perhitungan ini diimplementasikan pada 4 (empat)
skema produk anuitas syariah keluarga untuk mendapatkan nilai manfaat anuitas
yang sesuai dengan kontribusi yang telah dibayarkan peserta. Semakin besar nilai
Kendall’s Tau (? ), nilai manfaat anuitas akan semakin besar dengan peningkatan
sekitar 3% ? 4% terhadap peningkatan ? sebesar 0.25 dari keadaan saling bebas
(? = 0).