digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alvin Fariz
PUBLIC Yati Rochayati

COVER Alvin Fariz
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 1 Alvin Fariz
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 2 Alvin Fariz
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 3 Alvin Fariz
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 4 Alvin Fariz
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 5 Alvin Fariz
PUBLIC Yati Rochayati

PUSTAKA Alvin Fariz
PUBLIC Yati Rochayati

Biosensor adalah perangkat yang dapat mengukur reaksi dan kandungan material biologis. Surface Plasmon Resonance (SPR) merupakan fenomena resonansi gelombang elektromagnetik dengan osilasi elektron-elektron pada permukaan logam. Osilasi tersebut menyebabkan terbentuknya gelombang yang disebut gelombang plasmon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan fabrikasi kisi nano, pengukuran SPR, dan simulasi dengan metode komputasi Rigorous Coupled Wave Analysis (RCWA). Metode tersebut merupakan metode komputasi semi analitik yang melibatkan transformasi Fourier, sehingga dapat digunakan untuk struktur periodik seperti kisi. Dari proses fabrikasi kisi diperoleh kisi polimer dengan periodisitas 700nm. Dari pengukuran diperoleh dip SPR yang bergeser ke panjang gelombang lebih besar seiring dari kenaikan sudut datang cahaya, dip SPR tersebut bergeser ke panjang gelombang lebih besar ketika diberi lapisan tipis minyak zaitun di atasnya. Pergeseran dip tersebut yang disebabkan oleh perubahan indeks bias material yang berada di atas kisi tersebut dapat kita manfaatkan sistem kisi SPR tersebut sebagai sensor yang dapat mendeteksi perubahan indeks bias. Hasil perbandingan dari pengukuran dan simulasi menujukan perbedaan yang kecil, sehingga metode RCWA merupakan metode yang efektif untuk memprediksi fenomena SPR dengan pengkopel kisi. Dilakukan variasi ketebalan pelapisan emas pada kisi tersebut dengan ketebalan 40 nm, 60 nm, 80 nm, dan 100 nm. Dari variasi tersebut didapat bahwa ketebalan 80 nm memberikan dip yang paling tajam dan ketebalan 60 nm memberikan pergeseran dip yang paling jauh. Hasil simulasi variasi lebar dan tinggi alur yang telah dilakukan memperlihatkan adanya perubahan bentuk spektrum SPR yaitu munculnya dip baru memiliki kebergantungan sudut yang rendah yang dapat diakibatkan dari fenomena yang mirip dengan Plasmonic Surface Lattice Resonance (PSLR). Dip tersebut dapat dimanfaatkan sebagai referensi untuk pengukuran spektrum SPR ketika melakukan pengukuran analit.